Reksadana ini memiliki komposisi 80% sampai 100% pada efek bersifat utang, serta minimum 0% - 20% pada instrument pasar uang maupun deposito.
Kinerja reksadana saham mengikuti kinerja bursa yang sedang turun sejak akhir tahun lalu, tetapi prospek reksadana di 2025 masih cukup positif.
Pergerakan aset kripto sangat fluktuatif. Alhasil, edukasi yang luas dan mendalam sangat diperlukan investor memahami risiko produk tersebut.
Perlu dilakukan sosialisasi pengelolaan keuangan agar uang Bonus dan THR tidak habis digunakan untuk pembelian yang bersifat konsumtif.
Tahun ini, MIF mengangkat tema “Nourishing Future Growth”, menyoroti strategi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah dinamika global.
Reksadana kelas aset saham dan pendapatan tetap kemungkinan mencatatkan pertumbuhan signifikan di tengah membaiknya kondisi perekonomian.
Reksadana ESG dari Panin AM berkinerja lesu seiring dengan benchmarknya. Namun, dana kelolaannya tetap naik.
Kemampuan BI menjaga nilai tukar rupiah diperkirakan akan mendorong kelanjutan kepercayaan investor asing terhadap obligasi Indonesia