KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja instrumen reksadana sepanjang Mei 2025 bergerak positif. Seluruh indeks reksadana mencatatkan return positif. Namun, dengan ketidakpastian ekonomi yang masih tinggi, reksadana dengan risiko yang lebih rendah masih akan menjadi andalan. 

Berdasarkan Infovesta Utama, indeks reksadana saham mencetak kinerja paling apik dengan pertumbuhan 4,44% secara bulanan (mom) di Mei 2025, disusul reksadana campuran 2,92% mom. Selanjutnya, terdapat reksadana pendapatan tetap (RDPT) 1,03% mom dan reksadana pasar uang (RDPU) 0,45%.

CEO Star AM, Hanif Mantiq mengatakan, kinerja reksadana sepanjang Mei yang positif karena faktor domestik dan global. Dari global, tensi perang dagang US-China yang mereda sejak kesepakatan selama 90 hari untuk memotong tarif resiprokal.

"Dari domestik seperti penurunan BI rate sebesar 25bps menjadi 5,5%, reli IHSG  dan capital inflow yang cukup besar di bulan tersebut," ujarnya, Senin (9/6).

Baca Juga: Pinnacle Winner Balanced Fund Jadi Reksadana Campuran dengan Return Tertinggi di Mei

Berhubung tarif hanya bersifat sementara maka ketidakpastian dari global tetap tinggi. Karenanya, ia berpandangan reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang masih menjadi andalan. "Sebab lebih risk off dan minim risiko," sambungnya.

Pada reksadana saham dan campuran, kata Hanif, memang terdapat sejumlah sentimen yang berpotensi mendukung kinerjanya. Antara lain, penurunan suku bunga BI dan  bunga The Federal Reserve, capital inflow, pemulihan ekonomi domestik, stabilitas nilai tukar rupiah, dan kebijakan fiskal ekspansif.

Di sisi lain, kondisi geopolitik global, termasuk perang dagang dan pelemahan nilai tukar rupiah turut menjadi risiko.

Di tengah ketidakpastian global, Hanif menyarankan strategi menjaga proporsi reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang atau masuk secara bertahap di reksadana pasar uang dan reksadana saham. Untuk reksadana saham, produk dengan portofolio berbasis sektor defensif seperti consumer staples, infrastruktur, keuangan bisa menjadi pilihan.
 

Selanjutnya: Hutama Karya Melirik Proyek Infrastruktur KPBU

komentar