Liputan Khusus Freeport

Peluru peluru di sekitar Freeport

Sejak lama, keberadaan Tambang Freeport  membekaskan peluru, menumpahkan darah, memicu pertikaian dan meninggalkan ketidakpuasan di Tanah Papua. Hingga kini, peluru masih tetap meletus, konflik dan kerusuhan  kerap meletup.


  • 12 April 2016
  • Deni Riaddy,Mesti Sinaga
  • 12595 kali dilihat
Peluru peluru di sekitar Freeport

  1. Tahun 1974


    Sepanjang 1972 sampai 1973 terjadi beberapa perkelahian yang mengakibatkan terbunuhnya karyawan Freeport, hingga memaksa mereka membuat "January Agreement" dengan warga desa Wa-Amungme untuk membangun sekolah dan fasilitas umum lainnya.

  2. 2009


    11 Juli 2009
    Serangan tembakan itu terjadi sekitar pukul 5.30 WIT, saat mobil yang berisi lima karyawan PT Freeport sedang berjalan dari arah Tembagapura menuju kota Timika. Di mil 53, mobil tersebut diserbu  tembakan oleh kelompok tidak dikenal. Dalam peristiwa berdarah ini Drew Nicholas Grant, pakar konstruksi PT FI asal Australia tewas beserta 4 karyawan PT FI lainnya (Lia Madandan, Maju Panjaitan, Lukan Jon Biggs, dan sopir mobil LWB 01.2587)


    12 Agustus 2009
    Sebuah konvoi 16 bis karyawan FI disergap. Pada penyergapan tersebut dua orang dinyatakan tewas dan 5 orang menderita luka-luka.


    12 September 2009
    Bus yang mengangkut petugas keamanan dan cleaning service ditembus peluru di mile 43. Tidak ada korban jiwa, tercata ada dua orang yang menderita luka.


    20 Oktober 2009
    Penembakan kembali terjadi di areal PT Freeport Selasa (20/10/2009) pagi. Penembakan tersebut dilakukan oleh orang tak dikenal sekira pukul 09.00 WIT. Penembakan tersebut dilakukan saat iring-iringan bus yang mengangkut karyawan melintas di mile 42 areal freeport. Akibatnya tiga orang karyawan terluka. Ketiganya terluka di bagian lengan, kaki, dan ginjal.

  3. 2010



    10 Oktober 2010
    Seorang karyawan PT Freeport Indonesia tewas, dan tiga lainnya luka setelah diberondong tembakan oleh aparat keamanan, Senin 10 Oktober sekitar pukul 10.30 WIT di terminal Freeport Gorong-gorong Timika, Papua. Mereka ditembaki ketika hendak naik ke areal tambang di Tembagapura. Insiden ini bermula ketika ribuan karyawan yang sejak 15 September lalu menggelar aksi mogok kerja, hendak naik menuju areal tambang di Tembagapura melalui terminal Gorong-gorong.

  4. 2011



    10 Oktober 2011
    Saat para demonstran sedang mempertahankan tanah ulayat, hak warga asli Papua, dari cengkeraman PT Freeport Indonesia, empat karyawan tertembak, dan segera dilarikan ke rumah sakit. Namun, setengah jam kemudian nyawa salah satu karyawan bernama Piter Ayami Seba tidak tertolong. Piter tewas akibat tembakan di bagian dada.



    14 Oktober 2011
    Seorang Staf PT Kuala Pelabuhan Indonesia, salah satu perusahaan privatisasi PT FI, tewas ditembak gerombolan bersenjata tak dikenal di Mil 39 ruas jalan TImika menuju Tembaga Pura. Sementara seorang pendulang tradisional ditemukan mengalami luka tembak di lengannya.



    14 Oktober 2011
    Tiga karyawan PT Puri Fajar Mandiri tewas ditembak gerombolan tak dikenal di ruas jalan Tanggul Timur menuju Kampung Nayaro di Mil 37.



    15 Oktober 2011
    Tiga pekerja kontrak PT Freeport Indonesia ditembak mati dan seorang tentara yang sedang berpratoli kena luka tembak yang dilakukan sejumlah orang tak dikenal.



    21 Oktober 2011
    Di KM 38 terjadi penembakan terhadap salah seorang sopir kendaraan yang bernama Alisius Margono. Korban dinyatakan meninggal.

    Selang 15 menit kemudian, di KM 39 juga terjadi penembakan terhadap dua orang lain yaitu Eto dan Yunus. Keduanya sedang berada di dalam rumah berbentuk bedeng pendulang emas. Eto ditembak di bagian punggung saat mencoba menyelamatkan diri dan Yunus, ditembak di tempat.



    18 November 2011
    Ferry William Sainyakit, petugas pengamanan Freeport mati ditembak di lokasi tersebut. Ferry mengalami luka tembak di bagian kiri kepalanya. Tiga anggota Brigadir Mobil yang semobil dengan Ferry juga mengalami luka akibat penembakan itu. Penembakan ini terjadi di mil 51.



    22 November 2011
    Seorang karyawan Freeport Abubakar Sidik mengalami luka tembak pada lengan. Kejadian penembakan terjadi di mile 51 sekitar pukul 13.35 WIT. Sidik adalah supir bis personil aparat keamanan yang bertugas di wilayah itu. Selain Sidik, penembakan juga melukai seorang personil TNI Praka Eka di bagian punggung.



  5. 2012



    9 Februari 2012
    Aksi penembakan oleh kelompok misterius kembali terjadi di areal Freeport, tepatnya Kali Kopi Sanggung MP 20 Timika Papua, Kamis 9 Februari sekitar pukul 08.10 WIT. Akibatnya dua karyawan Freeport tewas. Peristiwa penembakan ini bermula saat mobil kepala desa Nayaro yang dikendarai oleh anaknya yang bernama Yunus Apoka, dengan 6 penumpangnya, hendak menuju ke Timika pada pukul 07.45 WIT. Tapi dalam perjalanan, tepatnya ketika melintas di MP 20 di Sanggung, mobil diberondong tembakan dari sebelah kanan jalan. Tercatat 2 orang yang tewas adalah karyawan CV Yawapu sub kontraktor Freeport atas nama Seberius Yemiro dan Petrus Tomoka.

  6. 2013



    8 Desember 2013
    Terjadi aksi penembakan di Areal PT. Freeport Indonesia di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Dimana mobil Kijang Inova S 730 WG milik TNI, yang dikendarai Anggota Brigif Mimika bernama Praka Warsidi ditembak OPM ketika perjalanan dari Timika ke Mile 50.



    9 Desember 2013
    Terjadi aksi penembakan di Mile 41 areal PT Freeport. Selanjutnya, aksi penembakan terjadi lagi di areal PT Freeport persisnya di Mile 40- 41 atau 70 meter dari Pos Mile 40 pada Rabu (11/12) pukul 12.40 WIT. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini.



    12 Desember 2013
    Pada 12 Desember 2013 sekitar pukul 12.23 WIT kembali terjadi aksi penembakan misterius terhadap rombongan Komandan Korem 174 Merauke, diberondong tembakan di Mile 42. Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa.



    27 Desember 2013
    Penembakan terhadap 8 trailer terjadi di mile 41. Anshori, salah seorang supir trailer menderita luka tembak di leher dan serpihan kaca di pinggangnya.



    30 Desember 2013
    Aksi penembakan kembali terjadi di kawasan freeport Puncak Jaya, Papua. Mobil patroli PT FI dengan nomor lambung 4837 dari arah mile 50 menuju mile 40, setibanya di mile 41 di antara pos RPU 03 dan RPU 04 ditembak oleh Orang tak dikenal. Tidak ada korban jiwa.



  7. 2014



    31 Desember 2014
    Briptu Arif Sumahendra, anggota Polres Paniai ditembak oleh orang tidak dikenal di Kampung Dagokebo Distrik Tigi Barat, Kabupaten Deiyai, Paniai saat hendak berangkat menuju ke kantornya.

  8. 2015



    1 Januari 2015
    Dua anggota polisi dan seorang satpam PT FI tewas dianiaya dan ditembak di mil 68 Utikini. dua pucuk senjata api, tiga magasin serta 125 butir amunisi dinyatakan hilang dirampas oleh pelaku penembakan. Ketiga korban adalah Bripda Rian Hariansah, Bripda M.Anpriadi dan korban ketiga Suko Miartono seorang petugas keamanan PT. Freeport Indonesia.







Komentar

Loading