Pemerintah belum bisa memutuskan nilai valuasi saham divestasi yang ditawarkan PT Freeport Indonesia. Valuasi saham dilakukan oleh Tim Penyelesaian Divestasi yang terdiri dari lintas instansi.
Kehadiran perusahaan Amerika Serikat, Freeport di Tanah Papua melalui perjalanan panjang yang penuh liku, intrik dan konspirasi kelas atas yang juga mewarnai jatuh bangunnya pemerintahan di negeri ini.
Sejak lama, keberadaan Tambang Freeport membekaskan peluru, menumpahkan darah, memicu pertikaian dan meninggalkan ketidakpuasan di Tanah Papua. Hingga kini, peluru masih tetap meletus, konflik dan kerusuhan kerap meletup. Puluhan bahkan ratusan orang, baik dari pihak PT Freeport Indonesia maupun masyarakat Papua menjadi korban peluru tersebut.
Hasil investigasi wartawan Majalah Probe, Lisa Pease telah menguak sebuah rahasia besar dibalik kehadiran dan eksistensi Freeport di Papua. Sebuah konspirasi tingkat tinggi, yang melibatkan CIA, Penembakan Presiden AS John F Kennedy, G-30 S PKI dan kejatuhan Sukarno, naiknya Suharto. Lantas apa peran pengusaha yang mantan militer Julius Tahija dan Ibnu Sutowo dalam masuknya Freeport ke Indonesia?
Pada Jumat 7 April 1967, belum genap sebulan Soeharto menjadi Presiden Indonesia yang kedua, Freeport Sulphur of Delaware menandatangani kontrak kerja dengan pemerintah Indonesia untuk penambangan tembaga di Papua Barat.
Selama hampir 50 tahun beroperasi di negeri ini, Freeport mengklaim telah banyak memberikan kontribusi besar bagi pemerintah maupun rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Papua.
Kontribusi cadangan Freeport Indonesia dari satu lapangan tambang (Grasberg) kepada produksi induk usahanya mencapai 28% untuk komoditas tembaga. Sedangkan kontribusi emas dari tambang Papua mencapai 99%.