Pasar membesar investasi otomotif kian mekar

Oleh: Asnil Bambani Amri, Melati Amaya Dori   |   19 September 2012   dibaca sebanyak 387 kali

JAKARTA.Pasar mobil di Indonesia ibarat gadis seksi yang mampu memikat banyak pria. Pasar mobil Indonesia itu penuh pesona yang memikat produsen otomotif dunia ingin mencicipinya.

Tak hanya produsen otomotif dari Jepang, juga ada yang dari Eropa, Amerika Serikat (AS). Bahkan, produsen mobil dari India mulai melirik peluang untuk masuk ke pasar mobil Indonesia.

Banyak alasan bagi mereka melihat potensi pasar mobil Indonesia yang begitu besar itu. Salah satunya adalah, jumlah penduduk Indonesia yang besar. Faktor lainnya adalah, pertumbuhan ekonomi yang mendongkrak daya beli.

"Jika daya beli di Indonesia juga naik. Yang dulu tidak memakai mobil sekarang mau membeli mobil, inilah alasan pabrik otomotif dunia mengincar pasar Indonesia," jelas Joko Trisanyoto, Direktur Toyota Astra Motor (TAM) selaku Agen Tunggal Pemegang merek (ATPM) merek Toyota.

Sepanjang tahun ini, hampir seluruh industri mobil yang sudah beroperasi di Indonesia sudah menambah investasinya. (lihat tabel). Selain itu, ada juga produsen mobil yang dulu hengkang dari Indonesia, kini kembali lagi.

Seperti General Motor (GM), pabrikan mobil Chevrolet asal negara Uwak Sam itu memutuskan mendirikan pabrik di Indonesia tahun ini. Padahal GM sempat hengkang dari Indonesia tahun 2002 lalu.

Pendatang baru di India

Ekspansi industri otomotif di Indonesia itu, rupanya diintip oleh Tata Motors, produsen otomotif asal India. Melihat pasar mobil Indonesia yang berkembang, perusahaan otomotif dari negeri Bollywood itu memutuskan untuk hadir di Indonesia.

Tata Motors memutuskan membuka anak perusahaan di Indonesia dengan nama PT Tata Motors Indonesia yang diumumkan awal September lalu. Tak hanya itu, Tata Motors juga akan mengikuti Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012.

Sembari ikut pameran, Tata juga mengatur strategi untuk membuka diler dengan nilai investasi awal sebesar US$ 30 juta. "Tata Motors bikin perusahaan sendiri, tidak ada kerja sama dengan perusahaan lokal," jelas sumber KONTAN yang bekerja di perusahaan besar itu.

Jika tak ada aral melintang, Tata Motors akan memasarkan mobilnya mulai tahun depan. Tata Motors diproyeksikan membawa mobil murahnya, yaitu  Tata Nano yang selama ini menjadi rival Toyota dan Suzuki di pasar India.

Sementara itu, lokasi pembangunan diler yang diincar Tata Motors itu berada di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Sumatra. "Dalam 3 tahun ke depan kami membangun 60 diler," kata Biswadev Sengupta, Presiden Direktur PT Tata Motors Indonesia pertengahan bulan September.

Tak hanya itu, perusahaan ini juga berniat membuka jaringan 100 bengkel dan 300 toko suku cadang. Bahkan, sumber KONTAN bilang, Tata Motors sedang mencari lahan untuk dijadikan lokasi pabrik Tata Motors. "Lahan itu sedang dicari, belum bertemu yang cocok," jelas sumber itu juga.

Mobil Eropa tak tinggal diam

Tak hanya Tata Motors, dua produsen mobil ternama Eropa, yaitu Daimler dan Volkswagen juga tak mau menyia-nyiakan kesempatan mencicipi pasar Indonesia. Daimler AG misalnya, perusahaan ini bakal merakit mobil sport utility vehicle (SUV) di Indonesia.

"Kami membuka potensi pasar baru sebagai bagian dari strategi pertumbuhan bisnis kami," kata salah satu direksi Daimler, Wolfgang Bernhard seperti yang dikutip AFP. Jika tak ada aral melintang, Daimler akan mewujudkan rencananya itu tahun 2013.

Jika terealisasi, maka akan menjadi sejarah baru bagi Daimler, yang merakit Mercedes-Benz M dan GL di luar pabrik utama di Tuscaloosa, Alabama. Seakan tak mau ketinggalan, Volkswagen juga mulai ambil bagian di Indonesia.

Raksasa otomotif yang dikenal dengan VW itu saat itu juga mengincar merakit produknya di Indonesia. Seperti yang pernah di tulis Kontan.co.id, rencana VW buka perakitan mobil di Indonesia itu disampaikan Budi Darmadi, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian.

Budi memprediksi, VW akan masuk ke Indonesia mulai tahun depan, dan secara bertahap mempersiapkan pabrik selama dua tahun. Ketertarikan VW membangun pabrik di Indonesia itu lantaran adanya rencana pemerintah mengeluarkan program mobil ramah rendah karbon.

Banyaknya investasi sektor otomotif membuat Sudirman AR, Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) percaya diri melihat produksi mobil di Indonesia. Lamban laut, Sudirman yakin produksi mobil Indonesia bisa mengalahkan Thailand.

"Tahun ini bisa 1 juta unit, tahun depan (2013) kami produksi 1,2 juta unit mobil, kemudian tahun 2014 produksinya bisa 1,5 juta unit. Maka di 2018 kita bisa melampaui produksi Thailand sekitar 2 juta unit atau lebih," kata Sudirman MR, Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) kepada KONTAN.

ATPM perbesar pabrik

Karena pasar kian besar, sejumlah ATPM yang berkembang bisnis di Indonesia sudah mengatur strategi untuk ekspansi. Mulai dari menambah kapasitas pabrik hingga menambah layanan purna jual dan menambah diler.

Ekspansi berupa penambahan kapasitas produksi dilakukan oleh Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Isuzu, Nissan dan Honda. Mereka mengeluarkan ratusan juta dolar untuk menambah kapasitas pabrik juga menambah jaringan distribusi hingga ke pelosok Indonesia.

PT Honda Prospect Motor (HPM) salah satunya. Perusahaan otomotif asal Jepang itu memutuskan menambah kapasitas pabriknya di Karawang, Jawa Barat dengan nilai investasi Rp 3,1 triliun. Pabrik tambahan itu untuk mengejar kapasitas produksi hingga 120.000 unit per tahun. “Penambahan pabrik akan menyerap ribuan tenaga kerja," kata Kusnadi Budiman Senior Vice President PT. Honda Prospect Motor (HPM).