Detail TOPIK

IHSG Menguat dalam Sepekan, Disetir Sentimen Data Makro

IHSG Menguat dalam Sepekan, Disetir Sentimen Data Makro

Publish : 2025-10-04 09:30:22 | Oleh : Rashif Usman

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 47,22 poin atau 0,59% ke 8.118,30 pada akhir perdagangan Jumat (3/10). Dalam sepekan, IHSG mengakumulasi kenaikan 0,23%.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, selama sepekan, IHSG bergerak cenderung konsolidasi dan disertai munculnya tekanan jual. Ada beberapa sentimen utama yang menyetir IHSG pekan ini.

Salah satunya sentimen shutdown pemerintahan Amerika Serikat. (AS). Meksipun hal ini tidak signifikan dampaknya, karena investor masih punya ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga Bank Sentral AS Federal Reserves ke depannya.

Baca Juga: IHSG Diprediksi Mampu Bertahan di Atas 8.000 Pada Perdagangan Jumat (3/10)

Shutdown pemerintah AS lebih banyak mempengaruhi pergerakan nilai tuker rupiah terhadap dolar AS. Selain itu, pasar juga merespons rilis data manufaktur China yang masih cenderung kontraksi dan masih akan berpengaruh negatif terhadap perekonomian China.

"Lalu ada sentimen rilis data neraca dagang Indonesia yang masih surplus dan adanya kenaikan inflasi di September 2025," kata Herditya kepada KONTAN, Jumat (3/10).

Senior Technical Analyst Sinarmas Sekutitas Eddy Wijaya mengatakan, sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG pekan ini yaitu rilis data PMI September yang berada pada level 50,4, turun jika dibandingkan dengan Agustus yang berada pada angka 51,5.

"Sentimen lainnya yaitu nilai tukar rupiah yang melemah hingga kisaran Rp 16,700 yang mengakibatkan outflow dari investor asing untuk menghindari risiko nilai tukar," jelas Eddy.

Baca Juga: Investor Asing Jual Bersih Rp 737 Miliar – Saham BBCA & BBRI Turun

Eddy menambahkan, untuk perdagangan Senin (6/10), IHSG diperkirakan bergerak di rentang 7.995-8.169. Rilis data non-farm payrolls (NFP) AS diperkirakan menjadi penentu utama arah pasar.

Pada rapat FOMC September sempat dipertimbangkan pemangkasan suku bunga hingga 50 basis poin setelah data NFP Agustus melemah signifikan. Jadi, jika data NFP terbaru kembali melemah, peluang pemangkasan suku bunga AS bulan ini akan semakin besar. Sehingga, rupiah berpeluang kembali menguat.

Selanjutnya: Haluan Baru Folago Global Nusantara (IRSX) di Bisnis Hiburan dan Digital

Komentar Publish : 2025-10-04 09:30:22