
IHSG Menguat 15% dari Titik Terendah April 2025, Saham-Saham Ini Jadi Penyokong
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tumbang di awal April 2025 karena isu perang tarif yang disulut Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus merangkak naik hingga akhir April 2025.
Rabu (30/4), IHSG naik 0,26% atau 17,72 poin ke 6.766,79 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sepanjang April 2025, IHSG mencatat kenaikan 3,93% jika dibandingkan dengan posisi akhir Maret 2025.
Sepanjang April 2025 termasuk intraday, posisi terendah IHSG berada di 5.882,60 pada 8 April 2025 pukul 9.30 WIB. Jika dihitung dari angka ini, IHSG telah menguat 15,03%. Sejak awal tahun, IHSG masih turun 4,42%.
Di perdagangan perdana setelah libur panjang Lebaran, Bursa Efek Indonesia juga menyetop perdagangan karena penurunan IHSG lebih dari 5%.
Trading halt di awal April ini terjadi karena efek pengumuman tarif Trump. Pada hari yang sama, BEI mengubah ketentuan trading halt 30 menit menjadi penurunan lebih dari 8% dari sebelumnya 5%. Trading halt selanjutnya adalah 30 menit bila penurunan lanjutan IHSG lebih dari 15%.
Trading suspend diberlakukan jika IHSG turun lebih lanjut hingga lebih dari 20% sampai akhir sesi perdagangan atau lebih dari satu sesi setelah mendapat persetujuan atau perintah OJK.
BEI juga menetapkan batas persentase auto rejection bawah menjadi 15% untuk seluruh rentang harga.
Gejolak dan penurunan yang terjadi di awal April mereda di akhir April. Dalam 16 hari perdagangan di Bulan April, IHSG menguat 12 hari dan hanya melemah empat hari.
Baca Juga: IHSG Menguat 3,93% Sepanjang April 2025, Ini Saham-Saham Big Cap yang Naik Tinggi
Arah IHSG yang menguat di Bulan April ini disokong oleh kenaikan sejumlah saham jumbo. Dari 10 top leaders, penguatan dengan persentase terbesar terjadi pada saham AMMN dan ANTM.
Sementara dari barisan top laggards, saham YUPI paling tertekan. Saham yang baru melantai pada 25 Maret 2025 ini melemah 28,87% sepanjang April 2025. Berikut 10 saham top leaders dan 10 top laggards IHSG sepanjang April 2025:
Kenaikan harga saham barang baku seperti AMMN dan ANTM terutama disokong oleh kenaikan harga emas di tengah kekhawatiran tekanan ekonomi global. Sektor barang baku pun memimpin indeks sektoral di bulan keempat.
Dari 11 indeks sektoral, 10 indeks menguat. Hanya satu sektor yang berakhir di zona merah. Berikut kinerja indeks sektoral per akhir April 2025 jika dibandingkan dengan posisi akhir Maret 2025:
- Sektor barang baku: 12,32%
- Sektor kesehatan: 10,77%
- Sektor infrastruktur: 8,37%
- Sektor properti dan real estat: 8,04%
- Sektor transportasi dan logistik: 7,45%
- Sektor barang konsumsi primer: 6,41%
- Sektor energi: 6,36%
- Sektor keuangan: 2,35%
- Sektor barang konsumsi nonprimer: 1,52%
- Sektor perindustrian: 0,27%
- Sektor teknologi -0,86%
Baca Juga: Saham-Saham Konsumsi Memadati Top Leaders Saat IHSG Naik Tipis Hari Ini (30/4)
Peluang saat IHSG terjun menyebabkan saham-saham kelas berat dengan kapitalisasi besar lebih diminati. Tetapi pergerakan tajam juga terjadi pada saham-saham dengan kapitalisasi kecil dan menengah.
Berikut 10 saham top gainers dan top losers IHSG Bulan April 2025:
Baca Juga: Cermati Saham yang Banyak Dilego Asing Saat IHSG Naik 4 Hari Beruntun, Rabu (30/4)
Ada lima saham yang menguat lebih dari 100% sepanjang April 2025. Kelima saham ini adalah FORU, REAL, CENT, PIPA, dan NICL (lihat grafik di atas).
Pembatasan ARB yang berada di maksimal 15% untuk semua rentang harga menyebabkan total penurunan paling dalam bulan April hanya kurang dari 40%.
Dua saham yang baru IPO di BEI berbeda nasib. Harga saham FORE yang baru melantai pada 14 April 2025 masuk top gainers dengan kenaikan harga 91,49%.
Sedangkan harga saham YUPI menjadi salah satu top losers dengan penurunan harga 28,87% pada bulan April 2025.
Penurunan dan pembalikan pasar saham di Bulan April ini menyebabkan investor lebih waspada. Pasalnya, Bulan Mei akan membawa kehati-hatian dengan strategi sell in May and go away.