Belanja online

Tau apa yang kita cari, tau apa yg kita beli

11 Dec 2015 / Di buat oleh: Dea Chadiza Syafina,Sanny Cicilia

Jurus e-commerce agar untung tetap berlipat

Jurus e-commerce agar untung tetap berlipat

JAKARTA. Hendra tampak khusyuk berhadapan dengan layar monitor. Mukanya serius memperhatikan display smartphone layar sentuh di salah satu toko online andalannya.

Setelah menimbang-nimbang spek produk dan harganya, Hendra meng-klik salah satu smartphone masuk dalam keranjang.

Ini bukan kali pertama Hendra membeli barang dari toko online. Dia juga pernah membeli speaker hingga jam tangan dari toko online. 

“Praktis nomor satu, lalu kita bisa menyortir harga termurah,” dia memaparkan alasan lebih suka berbelanja online. Selain itu, banyak produk yang dijual di toko online belum tentu ada di toko offline.

Harga murah atau diskon memang menarik konsumen. Wajar kalau toko online getol menawarkan newsletter saban pagi untuk memberitahu ada diskon dan produk baru.

Selain mengedepankan promo produk dan harga, berbagai e-commerce sudah menyiapkan strategi agar di tahun depan, masih tetap bisa menikmati pertumbuhan bisnis berkali lipat.

Blibli.com misalnya, memperkuat lini fesyen yang selama ini didominasi transaksi pembelian gadget dan elektronik.

Sebagai titik tolak, Blibli menggandeng artis yang memiliki label fesyen misalnya Luna Maya, Ussy Sulistiawaty, dan desainer kondang Billy Tjong. Blibli.com juga mengedepankan cicilan 0% dan gratis ongkos kirim sesuai ketentuan berlaku.

CEO Blibli.com Kusumo Martanto mengatakan, saat ini supermarket online ini menawarkan lebih dari 450.000 produk dengan pertumbuhan penjualan rata-rata per tahun sampai lima kali lipat. 

Cekaja.com yang membandingkan produk-produk keuangan di Indonesia, mengedepankan efisiensi pelanggan dalam bernegosiasi dengan bank. 

“Mendatang kami ingin menjadi seperti konsultan keuangan pribadi bagi pengguna,” kata CEO Cekaja.com John Patrick Ellis.

Beberapa produk keuangan yang dibandingkan cekaja.com antara lain perbandingan bunga kredit bank, deposito bank, premi asuransi, juga produk-produk syariah.

Selain membandingkan, cekaja.com juga sekaligus bisa membantu aplikasi kredit atau mendaftar asuransi.

Untuk menopang kinerja, sumber daya manusia (SDM) di Cekaja.com pun sudah memiliki bekal pengetahuan mengenai produk-produk keuangan.

Ellis yakin, e-commerce bidang keuangan akan terus tumbuh. Pengunjung website Cekaja.com tahun ini mencapai 10 juta, dan Ellis menargetkan 30 juta pengunjung tahun depan.

Penyedia e-commerce pembanding tiket travel Tiket.com masih akan mengandalkan pasar domestik. Selama ini, 80% penjualan lewat Tiket.com memang untuk destinasi domestik, baru sisanya internasional.

“Konsumsi pasar Indonesia sangat kuat. Saat ini, banyak juga bandara-bandara yang diperbaiki, sehingga peluang pasti lebih baik,” kata Mikhael Gaery Undarsa, Co-founder dan Managing Director Tiket.com.

Dia yakin, dengan mengandalkan pembelian tiket lewat sistem pembayaran kartu kredit saja, Tiket.com tahun depan bisa tumbuh dua kali lipat.

Mendatang, menurut Wakil Ketua Umum Humas Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) David Alexander, para pemilik e-commerce akan berlomba dari sisi konsep, menghadirkan pasar yang unik.

“Sehingga pasar datang bukan hanya karena barang-barang kebutuhan, tapi juga karena disukai,” katanya.  Para penyedia toko juga akan bersaing menjalin layanan dan membangun relasi jangka panjang dengan konsumen.