PERHELATAN lomba balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) akan kembali hadir di tahun ketujuh-nya. Perpaduan event olahraga dan pariwisata tersebut rencananya berlangsung pada 3 – 11 Oktober 2015. Jadwal yang telah ditentukan itu mengikuti perubahan yang tercantum secara resmi pada UCI Road Calendar Asia Tour (www.uci.ch). Event tahunan berskala internasional terbesar di Indonesia itu akan dihelat dalam 9 etape yang menyusuri pesona keindahan alam dan budaya Sumatera Barat.

Tour de Singkarak merupakan lomba balap sepeda yang sudah tercantum dalam UCI Road Calendar dan termasuk ajang balap sepeda internasional yang paling besar ditonton dan paling meriah. Saat lomba ini dilangsungkan, jumlah berita yang muncul sangat besar karena datang dari berbagai media meliputi televisi, radio, media massa cetak dan online.

Penyelenggara Tour de Singkarak seperti tahun-tahun sebelumnya adalah Kementerian Pariwisata bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan 18 Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Sumbar, PB ISSI, serta promotor event. Tour de Singkarak diharapkan selain akan mempromosikan Sumatera Barat juga memacu pembangunan infrastruktur daerah dan membuka akses wilayah untuk pasar dan investasi.

Secara bertahap kegiatan ini telah melahirkan dampak multiplier efek ekonomi diantaranya bagi perhotelan, transportasi, kuliner, kerajinan, dan tujuan wisata. Bagi masyarakat Sumatera Barat sendiri, mega event ini akan memberi dampak positif bagi beragam usaha ekonomi kreatif di sekitar wilayah yang dilalui oleh rute TDS.

Perkembangan pesat Tour de Singkarak sejak tahun pertama hingga tahun ke-6 pelaksanaannya telah membuahkan banyak dampak positif di berbagai bidang. Tour de Singkarak tak pelak kini telah menjadi landasan strategis dan sinergis dalam mempromosikan Sumatera Barat ke mancanegara serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Bagi peserta lomba, Tour de Singkarak menyajikan sebuah kompetisi balap sepeda yang menarik dan menantang. Mereka diajak menyusuri beragam lansekap alam dan pedesaan yang indah di Sumatera Barat. Lomba balap sepeda internasional ini tidak hanya akan menawarkan persaingan sengit antara pebalap tetapi juga merupakan kesempatan untuk mengungkap keajaiban dan keindahan tersembunyi di Tanah Minang.

Tour de Singkarak setiap tahun selalu menyajikan rute balapan yang menantang. Ajang ini begitu ketat dan seru dalam persaingannya dimana karakteristik lintasan balap menjadi penyebab tidak adanya dominasi dari satu pebalap. Bagi pebalap sepeda yang pernah mengikuti ajang Tour de Singkarak, balapan tersebut selalu memberi kenangan dengan Kelok 44, Kelok 9, dan tanjakan mematikan di Bukit Sileh. Selain itu, mereka juga menikmati keindahan Sumatera Barat, seperti Danau Singkarak, Danau Kembar, Lembah Harau, Danau Maninjau dan Puncak Lawang, Jam Gadang Bukittinggi, Sawahlunto, Istano Basa Pagaruyung, dan lainnya.