
Pekan Ini IHSG Terkoreksi Tipis 0,08%, Bagaimana Proyeksi Pekan Depan?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 53,43 poin atau 0,71% ke 7.537,76 pada Jumat (1/8/2025). Namun, selama sepekan, IHSG masih terkoreksi tipis 0,08%.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pelemahan IHSG dalam sepekan disertai dengan munculnya tekanan jual.
Herditya bilang, pergerakan IHSG dipengaruhi sejumlah sentimen. Pertama, adanya arus dana asing keluar atau outflow dari pasar saham.
Kedua, rilis data makroekonomi Amerika Serikat (AS) seperti data pekerjaan dan Produk Domestik Bruto (PDB), serta data moneter dari keputusan Bank Sentral AS atau The Fed yang masih mempertahankan suku bunga acuannya di level 4,5%.
Ketiga, rilis data manufaktur China yang masih moderat. Keempat, rilis data neraca dagang dan inflasi Indonesia yang relatif meningkat.
"Terakhir, rilis kinerja emiten di semester I-2025, dimana emiten perbankan membebani laju IHSG," kata Herditya kepada Kontan, Jumat (1/8/2025).
Baca Juga: IHSG Naik ke 7.537 di Awal Agustus, Melemah Tipis Dalam Sepekan
Analis sekaligus VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menambahkan, pergerakan IHSG dipengaruhi beberapa sentimen, termasuk pengumuman keputusan suku bunga acuan dari The Fed dan data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang menunjukkan pelemahan.
“Situasi ini berpotensi membuka ruang bagi pemangkasan suku bunga,” ujarnya.
Selain itu, rilis kinerja keuangan semester I-2025 dari sejumlah emiten, khususnya sektor keuangan dan saham-saham bluechip, juga turut memengaruhi pasar. Beberapa di antaranya menunjukkan kinerja stagnan hingga mengalami penurunan, terutama emiten di sektor batubara.
Meski terkoreksi sepekan ini, Audi menilai IHSG masih berada dalam tren bullish jangka pendek karena mampu bertahan di atas garis rata-rata pergerakan 10 hari (MA10) di level 7.509.
Untuk pekan depan, Audi menebak, pergerakan IHSG akan bergerak mixed cenderung melemah terbatas dalam rentang level support 7.425 dan resistance 7.780 dengan indikator MACD yang mulai menunjukkan tren pelemahan.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,71% ke 7.537 pada Jumat (1/8/2025), SCMA, INKP, MBMA Top Gainers LQ45
Selanjutnya: Tantiem Komisaris Bank BUMN Dipangkas, Ini Efeknya ke Kinerja Bank Himbara
Menarik Dibaca: Vasanta Lanjutkan Proyek Hunian Casacomo di Depok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News