Detail TOPIK

IHSG Turun Dua Hari Berturut-turut, Ini Kata Analis

IHSG Turun Dua Hari Berturut-turut, Ini Kata Analis

Publish : 2025-10-15 16:18:11 | Oleh : Pulina Nityakanti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun dua hari berturut-turut.

Hari Ini (15/10), IHSG ditutup 0,19% ke level 8.051,17 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sementara, kemarin IHSG terkoreksi 1,95% ke level 8.066,52 di akhir perdagangan.

Analis Panin Sekuritas, Cliff Nathaniel mengatakan, penurunan IHSG kemarin disebabkan oleh meningkatnya kekhawatiran eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Yang mana, China menjelaskan akan siap "bertarung hingga akhir" jika AS ingin melakukan perang dagang. 

“Hal tersebut juga didukung oleh China yang mulai memungut biaya pelabuhan khusus terhadap kapal yang dimiliki, dioperasikan, atau dibangun di Amerika Serikat,” ungkapnya kepada Kontan, Rabu (15/10).

Baca Juga: IHSG Melemah 0,19% ke 8.051, Top Losers LQ45: MEDC, PTBA dan ADMR, Rabu (15/10)

Di sisi lain, keputusan BEI yang tengah menyiapkan penyesuaian ketentuan minimum free float juga menjadi katalis negatif bagi saham-saham konglomerasi yang cenderung memiliki level free float yang rendah, sehingga juga turut menekan pergerakan IHSG.

Dari segi sentimen, masih sama untuk perdagangan hari ini. Pasar masih khawatir dan wait and see mengenai eskalasi tensi dagang. 

Selain itu, Presiden AS Donald Trump mengancam China untuk melakukan embargo untuk produk minyak masak China atau larangan perdagangan, setelah China tidak membeli kedelai dari AS dalam beberapa bulan terakhir. Padahal, sebelumnya China adalah salah satu pembeli utama kedelai dari AS. 

“Namun demikian, angin segar datang dari pernyataan Jerome Powell yang memberi indikasi adanya ruang untuk memangkas suku bunga di pertemuan The Fed bulan ini,” tuturnya.

Baca Juga: Harga Saham ENRG Terus Terbang Saat IHSG Merah, Hati-Hati ada Potensi Koreksi

Cliff bilang, investor saat ini harus memperketat manajemen keuangan dan fokus kembali kepada story serta fundamental dari emiten-emiten yang ada di portofolio.

“Ini mengingat kondisi ketidakpastian tensi dagang yang mulai meningkat, melemahnya nilai tukar rupiah, dan IHSG yang berpotensi koreksi pasca kenaikan signifikan dalam beberapa bulan ini,” paparnya.

Selanjutnya: Allo Bank (BBHI) Catatkan Pertumbuhan DPK Sebesar 46,94% pada Agustus 2025

Menarik Dibaca: UniPin Lahir dari Kesulitan Gamers Indonesia Melakukan Top Up Game

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Komentar Publish : 2025-10-15 16:18:11