Detail TOPIK

IHSG Masih Sulit Kembali ke Level 7.000, Ini Sektor yang Bisa Dicermati

IHSG Masih Sulit Kembali ke Level 7.000, Ini Sektor yang Bisa Dicermati

Publish : 2025-06-23 17:56:32 | Oleh : Inggit Yulis Tarigan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tertekan dan turun ke bawah level psikologis 7.000. Pada penutupan perdagangan Senin (23/6), IHSG terparkir di level Rp 6.790.13, turun 1,69% dibanding hari sebelumnya. 

Kondisi pasar saat ini dibayangi eskalasi konflik geopolitik setelah Amerika Serikat melancarkan serangan ke tiga fasilitas nuklir Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan pada 21 Juni lalu.

Equity Research Analyst OCBC Sekuritas, Liga Maradona menilai tekanan jual masih akan berlanjut dalam waktu dekat.

“Investor masih khawatir akan ada serangan balasan dari Iran dan masih mencermati aksi serta keputusan dari negara adikuasa lainnya,” ujar Liga kepada Kontan, Senin (23/6).

Baca Juga: Saham Bank LQ45 Memerah saat IHSG Turun pada Senin (23/6), Ada BBRI, BMRI, dan BBCA

Di sisi lain, pasar juga mencermati perkembangan ekonomi Amerika Serikat. Liga menyebut bahwa data PCE Index akan menjadi perhatian utama karena indikator ini menjadi salah satu acuan penting bagi The Federal Reserve (The Fed) dalam menentukan arah suku bunga ke depan.

Secara teknikal, Liga memproyeksikan IHSG dalam jangka pendek masih cenderung melemah dengan level support di 6.700 dan resistance di 6.840. Dalam kondisi ini, ia menyarankan investor untuk fokus pada sektor-sektor defensif. 

Accumulative buy bisa dilakukan pada sektor telekomunikasi dan consumer staples. Dua sektor ini relatif stabil,” jelasnya. 

Baca Juga: IHSG Ditutup Jatuh 1,74% ke 6.787,14 Senin (23/6), Top Losers LQ45: PTBA, CTRA, MAPI

Pengamat pasar modal dari Universitas Indonesia, Budi Frensidy juga menilai bahwa tekanan di pasar saham kemungkinan belum akan mereda selama konflik belum menemukan titik terang. 

“Minimnya sentimen positif dari dalam negeri dan dominasi tekanan dari eksternal membuat IHSG masih rawan koreksi lebih lanjut. IHSG belum akan kembali ke atas level 7.000 dalam satu hingga dua pekan ke depan,” ujarnya.

Ia juga menyoroti bahwa saham di sektor energi seperti minyak dan pelayaran cenderung lebih bertahan, sementara beberapa saham dengan katalis aksi korporasi masih bisa mencuri perhatian. 

“Jika tekanan berlanjut hingga IHSG menyentuh kisaran 6.000, level tersebut bisa menjadi momentum akumulasi, dengan catatan eskalasi tidak meluas ke negara besar lain seperti China dan Rusia,” tutupnya.

 

Selanjutnya: BSI Targetkan Transaksi Business Matching UMKM pada BSI Expo 2025 Capai Rp 290 Miliar

Menarik Dibaca: Tayang di Bioskop Mulai 26 Juni, Ini Sinopsis Film Jodoh 3 Bujang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Komentar Publish : 2025-06-23 17:56:32