Proyeksi IHSG di Tahun Naga Air

Kemana IHSG akan bergerak di 2012? dibaca sebanyak 7147 kali

Perekonomian global tertekan akibat krisis utang yang membelit Eropa apalagi kini krisis utang mulai menjalar ke Prancis dan Jerman yang notabene merupakan dua negara dengan perekonomian terkuat di Eropa.

Oleh: Barratut Taqiyyah dan Edy Can

Para analis memperkirakan kondisi perekonomian global belum pulih benar pada 2012 mendatang. Bahkan, sejumlah analis menilai, perekonomian global masih akan tertekan akibat krisis utang yang membelit Eropa. Hal ini mulai ditunjukkan dengan krisis utang yang mulai menjalar ke Prancis dan Jerman yang notabene merupakan dua negara dengan perekonomian terkuat di Eropa.

Berdasarkan asumsi tersebut, sejumlah analis menilai, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan bergerak liar. Berikut beberapa pendapat sejumlah analis yang diwawancarai KONTAN:

Jeff Tan, Analis Sinarmas Securities

IHSG masih akan fluktuatif dengan kemungkinan menguat. Namun, IHSG berpotensi mencatatkan pelemahan apabila negara-negara Uni Eropa tidak mampu mengatasi serta menstabilkan krisis utang yang dihadapinya.

Pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi Amerika. Saya menilai, harus ada kebijakan yang dilakukan bank sentral maupun pemerintah AS dalam menstimulasi kondisi ekonomi dan bisnis.

Adanya peringkat investment grade yang diberikan Fitch sangat membantu pergerakan IHSG pada 2012. Apalagi jika Standard & Poor's dan Moody's juga melakukan hal yang sama. Kedua rating agency ini memiliki pengaruh yang sangat besar. Dampaknya sangat positif, karena secara teknikal ada tujuan investasi pada portofolio maupun proyek riil di Indonesia yang sebelumnya tertutup bagi beberapa perusahaan investasi asing karena belum memenuhi kriteria investment grade.

Saya percaya, kekuatan pergerakan IHSG sangat tergantung pada fundamental ekonomi kita yang kuat, pertumbuhan konsumsi domestik, biaya modal yang rendah. Saya memprediksi, pergerakan IHSG tahun depan masih akan positif di kisaran 4.000-4.600.

Reza Priyambada, Analis Indosurya Asset Management

Tren IHSG pada tahun depan akan positif. Hanya saja, kenaikannya tidak terlalu signifikan mengingat penanganan krisis utang di Eropa belum menunjukkan adanya perbaikan. Penanganan krisis utang di Eropa bisa diselesaikan dalam waktu cepat atau sebaliknya.

Semuanya tergantung dari kebijakan politik masing-masing negara. Selama mereka memiliki satu visi dan tujuan dalam menangani krisis, maka masih ada harapan bagi Eropa untuk bangkit.

Di sisi lain, penanganan anggaran di Amerika Serikat pun juga bisa menjadi ganjalan bagi pergerakan IHSG. Apalagi jika Presiden AS Barack Obama dan kabinet-kabinetnya masih memiliki perbedaan pandangan satu sama lainnya sehingga memicu ketidakpastian. Selain itu, faktor penting lain yang juga mempengaruhi IHSG adalah data-data makro maupun rilis laporan keuangan emiten setiap kuartalnya.

Kenaikan rating dari Fitch merupakan hal yang positif bagi Indonesia karena bisa menarik dana asing untuk masuk ke Indonesia. Tinggal bagaimana pemerintah bisa mengelolanya agar bisa disalurkan ke Foreign Direct Investment (FDI).

"Peranan asing di bursa saham Indonesia cukup mendominasi sehingga mereka bisa menggerakkan pasar." Reza Priyambada

Sedangkan untuk bursa saham, hal itu tergantung dari sentimen yang ada. Meski kita sudah mendapatkan kenaikan peringkat, namun situasi perekonomian global tidak mendukung, pasti akan terpengaruh juga.

Tahun depan, saya belum bisa memasang target tinggi untuk IHSG. Jika IHSG pada akhir tahun ini bisa ditutup pada level 3.900, ada peluang IHSG bisa menembus 4.400-4.500 pada tahun depan.

Nico Omer Jonckheere, Wakil Kepala Riset Valbury Asia Securities

Secara teknikal, pada 2012, target koreksi yang wajar untuk IHSG terletak antara sekitar 2.275 dan 2.642. Level tersebut masing-masing merupakan 61,8% dan 50% fibonacci retracements. Dengan kata lain, bursa saham Indonesia masih bisa tertekan 30% sampai 40% dari level sekarang, yang pada dasarnya merupakan suatu koreksi yang wajar pada waktu kita mengalami sebuah cyclical bear market.

Secara fundamental, saya menilai, volatilitas yang liar di bursa saham global. Hal ini disebabkan secara langsung oleh berbagai pemerintahan dan bank sentral yang belakangan ini makin kehilangan kendali.

Oleh karena itu, saran investasi saya adalah sangat sederhana: SoS atau Sell on Strength! Saya berpendapat investor sebaiknya memegang setidaknya 50% uang tunai. Dengan demikian, Anda tidak akan kesal apabila bursa saham ternyata masih melanjutkan penguatannya dalam jangka pendek, dan tentunya akan merasa sangat lega jika sebaliknya bursa saham anjlok dalam.

Lebih lanjut jika Anda mendengar seorang analis berseru bahwa IHSG akan bertahan dari gempuran apapun karena perekonomian Indonesia kuat sekali, saya mempunyai pesan yang sangat tegas: fundamental sama sekali tidak ada artinya ketika terjadi sebuah kepanikan global. Lihat saja ke belakang apa yang terjadi pada tahun 2008, dan Anda akan langsung memahami sepenuhnya apa yang saya maksud.

Jimmy Dimas Wahyu, Pengamat Pasar Modal

Pergerakan IHSG dapat dilihat dari dua sisi dengan mempertimbangkan beberapa faktor. Sebut saja kondisi ekonomi global yang cenderung melambat akibat perlambatan pemulihan di Amerika Serikat dan krisis utang di Eropa, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2012 berdasarkan prediksi Bank Indonesia di kisaran 6,3%-6,7%, inflasi 2012 yang diperkirakan berkisar 4,5%, serta level investment grade yang disematkan Fitch Ratings.

Penyematan predikat investment grade untuk Indonesia yang diberikan Fitch sangat berdampak positif bagi perkembangan pasar modal di Indonesia. Sebab, adanya kenaikan peringkat ini akan menjadi pelopor bagi kenaikan yang lain yakni Standard & Poor's dan Moody's Investor Service. Saya memprediksi, kedua perusahaan rating tersebut akan mengekor langkah Fitch sebelum pertengahan tahun depan. Sehingga, target saya, tahun depan IHSG akan bergerak di kisaran 4.000-5.000.

Kendati begitu, tren pergerakan indeks tahun depan dapat dihitung dengan menggunakan alternatif:

Bullish, maka IHSG akan bergerak di kisaran 6.150-6.475 dengan minimal rebound 5.600. Prediksi ini dengan mempertimbangkan asumsi bahwa perekonomian global membaik di 2012. Hal ini berdasarkan pelajaran IHSG mengalami tiga kali krisis yaitu 1998, 2005 dan 2008 dengan potensi rebound tahun setelahnya. Dengan asumsi IHSG akan ditutup pada level 3.800-4.000 pada akhir tahun 2011 dan menggunakan rata-rata persentase rebound dari tiga kali krisis yang pernah dialami yaitu 61,84%, maka IHSG pada tahun 2012 memiliki rentang sebesar 6.150-6.475.

Bearish, maka IHSG akan bergerak di kisaran 3.500 - 3.700 dengan koreksi maksimal di 3.200 - 3.350. Adapun asumsinya adalah perekonomian global semakin memburuk di tahun 2012. Pergerakan indeks menyerupai krisis ekonomi 2008 yaitu menyentuh level tertinggi di 2.830 (7 Januari 2008) dan terendah 1.146 (17 November 2008) berarti ada penurunan sebesar 59,5% dan pada tahun 2008 ditutup pada level 1,355 maka dari level terendah hingga penutupan ada potensi rebound sebesar 18,23% (1.146-1.355). Dengan menggunakan pendekatan seperti 2008 yang mengalami penurunan sebesar 7,5% maka IHSG bergerak pada rentang 3.500 -3.700 dengan asumsi level penutupan 2011 sebesar 3.800-4.000.