Detail TOPIK

Saham-Saham Grup Barito Top Leaders IHSG Mei 2025, Saham Sejuta Umat Jadi Top Laggard

Saham-Saham Grup Barito Top Leaders IHSG Mei 2025, Saham Sejuta Umat Jadi Top Laggard

Publish : 2025-06-01 13:46:11 | Oleh : Wahyu Tri Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 6,04% sepanjang Mei 2025. IHSG ditutup pada 7.175,82 pada perdagangan terakhir, Rabu (28/5) ketimbang akhir April 2025 yang ada di 6.766,79.

Berikut kinerja indeks sektoral IHSG sepanjang Mei:

  1. Sektor barang baku terbang 20,19%.
  2. Sektor energi melonjak 11,29%.
  3. Sektor transportasi dan logistik melesat 11,25%.
  4. Sektor kesehatan melaju 9,05%.
  5. Sektor infrastruktur naik 6,04%.
  6. Sektor keuangan menguat 4,79%.
  7. Sektor barang konsumsi nonprimer naik 1,34%.
  8. Sektor barang konsumsi primer menguat 0,76%.
  9. Sektor perindustrian naik tipis 0,29%.
  10. Sektor properti dan real estat menguat tipis 0,28%.
  11. Sektor teknologi melorot 9,5%.

Baca Juga: IHSG Berpeluang Sentuh Level 7.300 pada Juni 2025, Ini Sentimen Pendorongnya

Berikut saham-saham yang menjadi penggerak IHSG baik dari sisi persentase (top gaines dan top losers) maupun dari sisi poin terhadap indeks (top leaders dan top laggards) untuk bulan Mei, menurut data Bloomberg:

Made with Flourish

Tiga saham bank dengan kapitalisasi pasar terbesar, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi top leaders IHSG sepanjang Mei 2025 meski kenaikan harganya masih kalah ketimbang top leaders lain.

Harga saham BBRI menguat 15,58% sejak awal hingga akhir Mei 2025. Harga saham BMRI menguat 8,38% dan BBCA menguat 6,52% di periode yang sama.

Baca Juga: Ada Risiko Profit Taking, IHSG Rawan Berbalik Melemah Pada Juni 2025

Dari 10 top leaders IHSG sepanjang Mei 2025, ada empat saham Grup Barito milik Prajogo Pangestu (PP). PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menjadi saham Grup PP dengan persentase kenaikan terbesar, yakni 69,13% sejak 2 Mei hingga 28 Mei 2025.

Penguatan terbesar selanjutnya adalah saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang melambung 60% dalam sebulan. Harga saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menguat 18,41% di periode yang sama.

Sementara saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang per akhir Mei menjadi saham PP dengan kapitalisasi pasar terbesar, hanya menguat 7,88%. Menurut data Bursa Efek Indonesia, nilai kapitalisasi pasar atau market cap BREN dan TPIA kini hanya selisih Rp 63 triliun.

Market cap BREN berada di Rp 870 triliun. Sedangkan market cap TPIA membuntut ketat di Rp 807 triliun.

Dua saham BUMN selain bank juga masuk ke top leaders bulan lalu. Kedua saham adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang melonjak 43,32% sepanjang Mei dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang naik 6,82%.

Baca Juga: Menilik Prospek Saham Lapis Kedua di Tengah Peningkatan Kinerja IHSG

Meski saham-saham top leaders ada yang naik dengan persentase double digit, saham-saham tadi tidak ada yang masuk 10 besar top gainers IHSG pada Bulan Mei. Saham terakhir di 10 top gainers bulan Mei menguat 79,17%, yakni saham LAPD yang menguat menjadi Rp 43 per saham. 

Enam saham top gainers IHSG bahkan menguat triple digit dalam sebulan. Kelima saham adalah PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO), PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI), PT Hotel Fitra International Tbk (FIIT), PT Meta Epsi Tbk (MTPS), dan PT Platinum Wahab Nusantar Tbk (TGUK), lihat grafik di atas. Meski menawarkan return yang menggiurkan, investor tetap harus mencermati kinerja saham-saham tersebut.

Di tengah lonjakan saham-saham top gainers, penurunan saham-saham top losers IHSG lebih terbatas. Dalam 17 hari perdagangan, penurunan terbesar di saham top losers sebesar 56,34% di saham PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk (NAIK).

Di posisi top losers kedua adalah PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH) yang baru melantai di bursa pada 8 Mei 2025 lalu. Harga saham pemilik rumah sakit DKH Hospitals ini turun 48,48% sejak IPO.

Baca Juga: IHSG Perkasa di Sepanjang Mei 2025, Simak Deretan Saham yang Jadi Penopang

Penurunan harga saham di BEI saat ini lebih terbatas karena otoritas bursa masih menerapkan auto rejection asimetris. BEI masih menggunakan maksimal penurunan harga 15% untuk seluruh rentang harga yang berlaku sejak 8 April 2025 lalu.

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi top laggards yang menjadi penekan IHSG sepanjang Mei. Saham yang hampir setiap hari merupakan saham dengan volume transaksi terbesar di BEI ini turun lebih dari 24% sejak awal hingga akhir Mei.

Dengan harga yang hanya Rp 64 per saham, volume transaksi harian saham GOTO selalu berkisar miliaran saham per hari. Harga saham GOTO turun dalam sembilan dari 17 hari perdagangan Bulan Mei. 

Berkebalikan, saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang volume transaksinya tipis menjadi top laggards kedua. Meski harga saham hanya turun 4,93% sebulan, DCII merupakan saham dengan kapitalisasi pasar besar. Sehingga pergerakannya juga berpengaruh besar pada IHSG.  

Selanjutnya: Profit 29,64% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (1 Juni 2025)

Komentar Publish : 2025-06-01 13:46:11