
IHSG Sepekan Ini Tetap Menguat Meski Outflow Asing Capai Rp 1,15 Triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau di level 6.678,92 pada akhir perdagangan, Jumat (25/4). IHSG tercatat menguat 0,99% atau 65 poin dibanding hari sebelumnya. Dalam sepekan, IHSG menguat 3,74%.
Selama sepekan, outflow asing tercatat mencapai Rp 1,15 triliun di seluruh perdagangan. VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi menilai IHSG pekan ini disetir beberapa sentimen.
Pertama, rilis kinerja keuangan emiten kuartal I 2025 diperkirakan masih cukup kuat. “Kedua, pembagian dividen dengan yield menarik, menurunnya tensi tarif war global, dan rilis neraca dagang yang mencatatkan surplus di atas ekspektasi pasar,” terang Audi kepada Kontan, Jumat (25/4).
Menurut Audi, pergerakan IHSG pekan depan akan dipengaruhi beberapa hal, baik dari dalam maupun luar negeri. Dari dalam negeri, ada laporan keuangan perusahaan untuk kuartal I 2025 dan data inflasi April yang diperkirakan naik 1,2% dibanding tahun lalu.
“Sementara dari luar negeri, pasar juga akan mencermati data ekonomi Amerika Serikat, termasuk pertumbuhan ekonomi (PDB) dan angka tenaga kerja,” tambah Audi.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,99% ke 6.678 pada Jumat (25/4), UNVR, ARTO, CTRA Jadi Top Gainers LQ45
Audi memprediksi, IHSG pada Senin (28/4), akan bergerak cenderung menguat dalam rentang level support 6.594 dan resistance 6.780 dengan pergerakan harga yang semakin kuat.
Sementara itu, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo Indy Naila menilai, IHSG naik pekan ini karena sentimen dari luar negeri, terutama pernyataan Presiden AS Donald Trump soal negosiasi dagang dengan China.
“Pernyataan itu memberi harapan bahwa Trump mulai melunak, sehingga perang dagang AS-China bisa segera mereda,” ujar Indy.
Pekan depan, Indy memprediksi, pasar masih dipengaruhi sentimen dari luar negeri, seperti meredanya perang dagang antara AS dan China. Selain itu, pernyataan Presiden AS Donald Trump soal bank sentral AS (The Fed) juga menimbulkan spekulasi bahwa independensi The Fed mulai diragukan.
Untuk Senin (28/4), Indy memperkirakan, IHSG akan bergerak di rentang level 6.613 - 6.732. Pergerakannya didukung sentimen dari investor yang masih mencermati kebijakan tarif impor, serta sejumlah data ekonomi yang akan dirilis dan bisa jadi perhatian pasar.
“Pasar juga akan mencermati beberapa data penting seperti kondisi tenaga kerja di AS, aktivitas manufaktur di China (PMI), pertumbuhan ekonomi AS (GDP), serta data inflasi dan belanja konsumen AS (PCE). Dari dalam negeri, investor juga akan memperhatikan data inflasi Indonesia.” tambah Indy.
Rekomendasi saham dari Indy Naila untuk perdagangan Senin (28/4) adalah saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan target harga di Rp 1.200 per saham. Serta saham Bank CIMB Niaga (BNGA) dengan target harga di Rp 1.800 per saham.
Baca Juga: Penghuni Indeks IDX30 dan IDX80 Berganti, Begini Rekomendasi Sahamnya
Sementara Audi membeberkan analisis teknikal untuk rekomendasi saham Senin (21/4), yaitu:
1. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA)
Support: Rp 1.930
Resistance: Rp. 2.390
Rekomendasi: Trading buy
2. PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES)
Support: Rp 500
Resistance: Rp. 590
Rekomendasi: Speculative buy
3. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)
Support: Rp 190
Resistance: Rp. 226
Rekomendasi: Speculative buy
Baca Juga: Bakal Bagi Dividen, Begini Rekomendasi Saham United Tractors (UNTR)
Selanjutnya: Honda Ekspansi Jaringan di Luar Jawa, Resmikan 2 Dealer Baru di Sumtera Selatan
Menarik Dibaca: Sinergi untuk UMKM, Kemenko PM Gelar Uji Publik Program Berdaya Bersama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News