Detail TOPIK

 Hati-Hati, IHSG di Awal Pekan Ini Masih Rawan Terkoreksi

Hati-Hati, IHSG di Awal Pekan Ini Masih Rawan Terkoreksi

Publish : 2025-08-11 03:39:32 | Oleh : Rashif Usman

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih rawan terkoreksi pada awal pekan ini, Senin (11/8). Investor masih wait and see menantikan sejumlah data penting pekan ini. 

Pada Jumat (8/8) lalu, IHSG menguat 0,58% ke level 7.533. Namun, secara mingguan IHSG turun tipis 0,06%. Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana memperkirakan, posisi IHSG hari ini rawan koreksi dengan support 7.490 dan resistance 7.579. 

Sentimen yang akan mempengaruhi IHSG antara lain rilis data inflasi China, pergerakan nilai tukar rupiah dan emas. "Begitu juga aliran dana asing, setelah adanya pengumuman rebalancing Morgan Stanley Capital International (MSCI)," kata Herditya, kepada KONTAN, Minggu (10/8).

VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi memproyeksikan, IHSG Senin (11/8) berpeluang bergerak mixed cenderung melemah dengan support 7.470 dan resistance 7.660. Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan pelemahan tren yang masih berlanjut.

Baca Juga: Sebanyak 20 Saham Punya Probabilitas Kenaikan Tinggi pada Agustus, Cek Daftarnya

Audi memandang, pelaku pasar tengah menantikan rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) bulan Juli 2025 yang diperkirakan naik 3% yoy. Data ini berpotensi menyebabkan Bank Sentral AS alias Federal Reserve (The Fed) belum bersikap sepenuhnya dovish.

"Sehingga cenderung berdampak negatif untuk pasar saham," kata Audi. 

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta memproyeksikan, support IHSG hari ini berada di kisaran 7.428 dan 7.358. Sedangkan level resistance berada di 7.585 dan 7.659.

Menurutnya, pergerakan IHSG pekan depan akan dipengaruhi oleh dinamika implementasi tarif resiprokal AS, serta perkembangan inflasi AS, khususnya data Indeks Harga Konsumen Amerika Serikat atau Consumer Price Index (CPI).

"Meskipun diperkirakan masih terdapat tekanan inflasi, pelaku pasar tetap optimis bahwa The Fed berpeluang menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps paling cepat pada September," jelas Nafan. 

Baca Juga: Dinaungi Beragam Sentimen Positif, Harga Saham BWPT Belum Berhasil Menjebol Level 120

Sedangkan dari sentimen domestik, pelaku pasar akan menanti data penjualan ritel Indonesia yang diproyeksikan masih mencatat pertumbuhan.

Audi merekomendasikan trading buy saham EXCL dengan support Rp 2.540 dan resistance Rp 2.780. Juga saham TLKM dengan rekomendasi speculative buy di support Rp 2.890 dan resistance Rp 3.100. Lalu, Herditya merekomendasikan saham JKON, PWON dan AADI.
 

Komentar Publish : 2025-08-11 03:39:32