
Profit Taking di Bursa Saham Berpotensi Berlanjut
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,21% ke level 8.008 pada akhir perdagangan Kamis (18/9). Investor asing kembali mencatatkan aksi jual bersih alias net sell sebesar Rp 358,27 miliar.
Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menilai, koreksi ini di tengah pelemahan rupiah dan mayoritas bursa global. IHSG diterpa aksi profit taking usai menyentuh level tertinggi.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang menambahkan, pemicu pelemahan IHSG adalah aksi sell on news tentang pemangkasan bunga acuan The Fed.
The Fed juga memberi sinyal akan menurunkan suku bunga sebanyak dua kali lagi pada tahun ini. Namun, indikasi penurunan suku bunga itu hanya satu kali tahun 2026, satu kali tahun 2027, dan absen di tahun 2028.
Baca Juga: Pasar Masih Euforia, IHSG Mulai Ceria
"Cukup mengecewakan pasar berharap pemangkasan suku bunga lebih banyak berlanjut tahun depan," jelas Alrich kepada Kontan, Kamis (18/9).
Saat ini IHSG berada di upper band bollinger bands, yang menurut Alrich mengindikasikan ada potensi koreksi jangka pendek atau konsolidasi karena mendekati area overbought. Alrich memperkirakan, IHSG hari ini bergerak sideways pada support 7.970 dan resistance 8.070.
Herditya juga sepakat, IHSG akan rawan terkoreksi dengan support 7.989 dan resistance 8.039. "Meskipun secara sentimen cenderung positif," prediksi Herditya.
Sentimen itu, kata Alrich, akan diiringi penantian investor atas keputusan Bank of Japan yang diramal bakal menahan suku bunga acuan tetap 0,5%. Level tertinggi sejak 2008.
Baca Juga: Usai IHSG Cetak Hattrick, Saham-Saham Ini Diprediksi Masih bisa Mengalami Kenaikan
Sedangkan dari Inggris, akan dirilis data retail sales bulan Agustus 2025 yang diperkirakan melambat jadi 0,4% secara bulanan alias month on month (mom) dari 0,6% di Juli 2025.
Hari ini menurut Alrich investor bisa mencermati PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).
Pilihan Herditya jatuh ke CUAN dengan support Rp 1.625 dan resistance Rp 1.675, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) Rp 615 dan Rp 645 serta PT Persada Indo Tambang Tbk (RATU) Rp 6.225 dan Rp 6.525.