05Nov
Mengunjungi surga pecandu berlian di Bandung
TAK bosan-bosannya Bandung menyuguhkan sajian wisata yang sedap dinikmati. Mulai dari wisata belanja, kuliner, dan tentunya wisata alamnya. Pada masa kolonial, orang-orang Belanda sudah jatuh hati karena kesejukan udara dan keindahan alamnya. Paris van Java, begitulah sebutan Bandung kala itu.
Kini bertambah satu lagi pilihan rekreasi di Bandung. Yang pasti, berbeda dan mungkin cuma satu-satunya yang ada di Asia, yaitu wisata berlian. Berlokasi di Kompleks Citra Green Blok N No. 1-10 Dago Atas, Indo Wisata Permata (IWP) merupakan tempat yang pas bagi para pecinta batu mulia khusus berlian.
Buka setiap harinya, mulai pukul 09.00-17.00 WIB, IWP akan menyuguhkan atraksi pengolahan batu berlian. Mulai berupa bahan mentah (rough) sampai tampil menawan di jari Anda. Seru kan!
“Di sini kita akan membuka seluruh dapur kita dari rough diamond sampai pembuatannya, tidak ada yang kita tutupi dari bahan mentah sampai jadi. Kita mengedukasi masyarakat agar tahu proses pembuatan itu sendiri,” kata Sarfaraz, Manajer Produksi IWP.
Mengunjungi Indo Wisata Permata, Anda akan dikenakan biaya sebesar Rp 50.000. Biaya ini sebenarnya voucher makan di Skylight, restoran yang tempatnya persis di lantai paling atas gedung IWP.
Begitu masuk, Anda akan disambut ramah oleh petugas. Seketika, Anda akan ditemani untuk berkeliling menyaksikan proses pengolahan berlian.
Pengunjung pertama kali akan masuk ruang audio visual yang menampilkan film pendek tentang berlian di Indonesia. Terutama daerah-daerah penghasil berlian, salah satunya Martapura di Kalimantan Barat.
“Kami ingin image berlian bukan Eropa lagi tapi Indonesia, bagaimana caranya? karena kita ada tambangnya di Kalimantan Martapura. Di mana rough diamond Kalimantan yang terbaik,” kata Roy Anton Chandra, Marketing Manager IWP.
Selanjutnya, pengunjung akan dibawa ke koridor selanjutnya untuk menyaksikan langsung proses pengolahan berlian. Tahu tidak, ternyata tahapan proses pembuatan berlian tidak sepanjang yang dikira.
Ada empat proses sebelum bongkahan batu (material mentahnya) jadi berlian. Dari filter batunya sampai proses memoles berlian. Rentang waktu membuat berlian berkat kecanggihan teknologi di IWP hanya 1-1,5 jam.
Mesinnya canggih-canggih, teknologi laser. Sumber Daya Manusianya khusus didatangkan dari India yang memang skill mengolah berliannya sudah terkenal.
Keluar dari ruangan pembuatan berlian, pengunjung masuk ke toko berliannya. Dan, kilau berlian langsung menyambutnya. Menggoda siapa saja, terutama para wanita. Diamonds are a girls best friend, begitu kata Marlyn Monroe.
Tempat ini seperti surga bagi pecandu berlian. Aneka macam perhiasan berlian dari bentuk dan harga tersaji. Totalnya mencapai 3.000 item yang ditampilkan. “Pelanggan tidak perlu khawatir akan kehabisan model, karena kita produksi dan punya desainer sendiri,” papar Anton.
Oiya, harga termurah berlian di sini 1,5 juta. Termahal ya bayangkan saja sendiri, sky is the limit. “Saat ini ada yang termahal sekitar Rp 1,5 miliar,” katanya Anton.
Satu lagi, yang paling asyik tempat ini pengunjung dijamin tidak merasa minder meski hanya melihat-lihat saja. Pelayannya tetap senang hati menunjukkan dan memberikan informasi seputar berlian ini.
“Pengunjung tidak apa-apa kalau tidak beli, kita di sini konsepnya wisata edukasi. Kita rencananya ke depan supaya lebih banyak rombongan wisata ke sini,” kata Sarfaraz.
Meski baru buka pada Februari lalu, jumlah pengunjung ke IWP terus bertambah. IWP pun meraup berkah. “Awal pembukaan omzet sampai Rp 10 miliar, terus sedikit turun karena masuk Lebaran, dan kini naik lagi,” ujar Anton.
Setelah puas dan lelah mengenal berlian, pengunjung bisa langsung ke restoran Skylight. Rehat sejenak sembari menikmati menu makanan. Atau pilihan resto yang berada di lantai bawah. Pokoknya, puas-puas. Tunggu apa lagi, datang saja ke IWP.