JAKARTA. Suasana di Jakarta International Expo (JIExpo) pada Minggu (23/8) lalu terbilang lain dari biasanya. Ramai, semarak, dan ceria. Maklum, di arena ini tengah dihelat pameran otomotif tahunan: Indonesia International Motor Show (IIMS) 2015.
Di Hall A, misalnya, sejumlah booth dengan merek mobol ternama menampilkan produk anyar dan unggulan mereka. Sebut saja Ford, Chevrolet, Isuzu, Kia, Nissan, Datsun, Hyundai, dan Suzuki.
Sedangkan deretan mobil sport dan mewah dipejeng di Hall D. Sejumlah merek mobil yang bisa dinikmati antara lain BMW, MINI, Mercedes-Benz, Porsche, Ferrari, dan Lamborghini. Stan terbesar di area ini adalah booth milik Garansindo yang menampilkan merek mobil Jeep, Chrysler, Alfa Romeo, Scooter Peugeot, Italjet, dan Zero.
Tak kalah menarik, pada pameran ini juga ada booth produsen mobil nasional yang berada di Hall B dan C. Beberapa merek yang ikut ambil bagian antara lain Fin Komodo, Tawon, dan mobil listrik Android dari Universitas Islam Indonesia (UII).
Agung Prasetyo, CEO Kompas Gramedia sekaligus Komisaris Utama Dyandra & Co mengatakan, ada perubahan besar dari penyelenggaraan IIMS pada tahun ini. “Kali ini, kami mengusung konsep dan visi baru dari sisi penyelenggaraan, yaitu menghimpun semua industri yang berkaitan dengan dunia otomotif mulai dari sisi industri, bisnis, budaya, komunitas, edukasi, CSR, entertainment, hingga lifestyle,” papar Agung ketika ditemui pada pembukaan IIMS 2015, Rabu (19/8) lalu.
Memang, pada pameran tahun ini, IIMS 2015 yang menempati area pameran seluas 100.000 m2, menggandeng 50 merek mobil dan sepeda motor. Hal ini menjadi salah satu strategi Dyandra Promosindo, selaku penyelenggara IIMS 2015, untuk membuat IIMS tahun ini berbeda dan lebih menarik dibanding pameran otomotif sejenis.
“Kami menginginkan IIMS 2015 tak hanya sekadar ajang pamer dan transaksi kendaraan roda empat, tapi menyeluruh. Itu sebabnya IIMS kali ini mengintegrasikan semua elemen dan budaya otomotif. Mulai kepentingan bisnis, industri, hiburan, edukasi, dan aspek sosialnya dirangkum menjadi satu dan dikemas sedemikian rupa,” jelasnya.
Strategi lain yang diangkat Dyandra adalah melibatkan hampir seluruh aspek keseharian otomotif Indonesia, mulai komunitas berlevel Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM) hingga industri pendukung yang berteknologi tinggi.
Untuk menyedot pengunjung, IIMS 2015 juga menggelar 50 acara yang dikemas menarik untuk menambah kemeriahan IIMS. Salah satunya, konser musik Ariana Grande The Honeymoon Tour pada 26 Agustus 2015.
Agung menargetkan, kemasan acara yang ditawarkan IIMS kali ini mampu menarik 380.000 pengunjung selama 12 hari pelaksanaan. Rupanya, strategi yang dijalankan tersebut cukup ampuh dalam menarik perhatian pengunjung. Terbukti, animo masyarakat untuk berkunjung ke pameran ini terbilang tinggi.
Berdasarkan data yang dihimpun KONTAN dari Dyandra, selama lima hari pameran mulai Rabu (19/8) hingga Minggu (23/8), jumlah pengunjung mencapai 149.234 orang. Memang, jika dibandingkan dengan jumlah lima hari pertama penyelenggaraan tahun lalu yang mencapai 158.572 orang, ada sedikit penurunan. Namun, mengingat tahun ini terdapat beberapa merek yang tak berpartisipasi (termasuk kendaraan komersial), pameran bisa dikatakan menyedot animo cukup baik.
GIIAS 2015 dan konsep ramah lingkungan
Pada waktu bersamaan dengan penyelenggaraan IIMS 2015, dihelat juga pameran Gaikindo International Auto Show (GIIAS) 2015. Pameran ini digelar di ICE, BSD City dengan menempati area seluas 220.000 m2. Adapun tema yang diangkat kali ini adalah Smart Mobility for The Future.
Johnny Darmawan, Ketua Penyelenggara GIIAS 2015 menjelaskan, melalui tema yang diangkat, Gaikindo ingin mendorong konsumen otomotif untuk memilih cara cerdas dalam bertransportasi, melalui kendaraan pintar yang hemat energi, ramah lingkungan, dan mengusung keselamatan berkendara.
Ajang pameran otomotif GIIAS 2015 diikuti oleh 13 agen pemegang merek (APM) yang menampilkan 20 model baru, baik yang pertama di Indonesia maupun dunia. Selain itu, ajang yang dihelat pada 20-30 Agustus 2015 ini juga menghadirkan sejumlah program dan hiburan yang atraktif, inovatif, dan edukatif.
“Pameran GIIAS 2015 bukan hanya menjadi tempat peluncuran produk baru APM, melainkan tempat berkumpulnya para komunitas dan pencita otomotif,” jelas Johnny saat pembukaan pameran GIIAS, Kamis (20/8) lalu.
Johnny menargetkan, pameran tahun ini bisa menarik 380.000 pengunjung. Berdasarkan data yang dirilis penyelenggara GIIAS, selama empat hari pelaksanaan, jumlah pengunjung mencapai 180.096 orang.
Untuk mencapai target tersebut, penyelenggara GIIAS 2015 sudah meny iapkan sejumlah hiburan menarik. Salah satu di antaranya 4x4 Challenge. Ini merupakan acara interaktif antara off-roader dengan pengunjung pameran. Nantinya, para pengunjung dapat merasakan langsung ketangguhan kendaraan 4x4 dari berbagai merek.
Acara lainnya adalah Jumping Championship yang merupakan kompetisi mobil terbang. Ini merupakan yang pertama kali diadakan Gaikindo. Lomba ini terbilang jarang digelar. Jika ingin merasakan mobil terbang, pengunjung tak perlu cemas. Sebab, akan ada pembalap offroad yang menemani. Yang perlu dicatat, kompetisi ini hanya akan berlangsung pada akhir pekan pertama dan akhir pekan kedua pameran.
Industri otomotif bisa terkerek
Agung berharap, penyelenggaraan IIMS 2015 akan membangkitkan kembali gairah industri otomotif dan potensi industri MICE di Indonesia. “Sebab, industri otomotif memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penerimaan negara dan memberikan multiplier effect bagi banyak pihak,” tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Johnny. Menurutnya, fokus utama Gaikindo melalui GIIAS adalah mengembangkan industri otomotif Indonesia. “Selain memberikan ruang interaksi antara APM dengan pengunjung, kami berharap pameran ini mampu mendongkrak penjualan di tengah lesunya perekonomian,” imbuhnya.
Sekadar informasi, roda ekonomi Indonesia tengah dihantam faktor internal dan eksternal. Tak pelak, hal itu turut memukul industri otomotif Tanah Air. Berdasarkan data Gaikindo, pada periode Januari-Juli 2015, tingkat penjualan mobil nasional mengalami penurunan signifikan sebesar 20,7%.