Proses Pembuatan Keramik Khas Plered
Keramik dan gerabah-gerabah cantik ini lahir dari tangan-tangan terampil perajin di plered – purwakarta jawa barat. Untuk memperoleh hasil terbaik pembuatan keramik plered harus melalui beberapa tahapan.
Proses berawal dari pengambilan bahan baku yakni tanah liat. Tanah liat diambil dari sawah, lalu diangkut dengan kendaraan ke tempat pengolahan. Di tempat pengolahan ini tanah liat dimasukkan ke dalam mesin pengaduk. Tanah liat kemudian diaduk hingga homogen dan siap dibentuk .
Kini masuk ke tahap kedua, yakni pembentukan. Perajin tinggal menggunakan ongkahan tanah liat yang sudah homogen tadi, lalu membentuknya sesuai keinginan.
Teknik pembentukan keramik yang paling mendasar adalah teknik putar. Teknik ini memiliki tingkat kesulitan tinggi, perajin perlu melatih jari-jari agar terbentuk feeling dalam membentuk keramik.
Gerabah dibentuk di atas meja putar. Melalui teknik ini dibentuk beragam gerabah alias keramik tradisional seperti piring, mangkuk, vas bunga dan lainnya.
Secara singkat tahap pembentukan dengan teknik ini adalah pemusatan, pengerucutan, pembentukan, membuat ketinggian benda dan merapikan.
Kemudian keramik didekorasi seperti ditempel atau diukir. Setelah itu keramik diangin-anginkan sekitar dua sampai tiga hari.
Tahap ketiga adalah pembakaran. Pembakaran dilakukan di tungku bersuhu tinggi hingga keramik menjadi biskuit. Biskuit di sini adalah istilah keramik yang telah dibakar pada kisaran suhu tujuh ratus hingga seribu derajat selsius . Proses terakhir adalah finishing, dalam sentuhan akhir ini gerabah atau keramik diwarnai untuk menambah keindahannya.