Artikel

2015, prinsipal otomotif tak pasang target muluk

2015, prinsipal otomotif tak pasang target muluk
26 Aug 2015 Barratut Taqiyyah

JAKARTA. Melempem. Satu kata ini bisa menggambarkan kondisi terkini industri otomotif tanah air. Betapa tidak. Gejolak ekonomi global yang turut memukul perekonomian nasional menyebabkan kinerja sejumlah agen pemegang merek (APM) ikut-ikutan memble. Salah satu indikatornya, tingkat penjualan mobil nasional turun tajam.

Data yang dirilis Gabungan Kendaraan Industri Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, pada periode Januari-Juli 2015, penjualan mobil seluruh merk di Indonesia hanya mencapai 581.107 unit. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, jumlah total penjualan mobil bisa mencapai 733.444 unit. Artinya, terjadi penurunan tingkat penjualan mobil sebesar 20,77%.

Penurunan tersebut dikonfirmasi oleh hampir seluruh pebisnis otomotif tanah air. Prijono Sugiarto, Presiden Direktur PT Astra International Tbk mengakui terjadinya penurunan penjualan mereka. Menurutnya, faktor utama anjloknya penjualan diakibatkan oleh perlambatan ekonomi nasional yang menggerus daya beli masyarakat.

Masih mengacu kepada data Gaikindo, sampai Juli 2015, penjualan mobil merek Toyota turun mencapai 30% menjadi 176.448 unit. Pun demikian halnya dengan penjualan merek Daihatsu. Penjualan Daihatsu tercatat turun 12,4% menjadi 97.623 unit.

Senasib, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors juga mengalami penurunan penjualan pada periode Januari-Juli 2015 sebesar 21,64% dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni hanya mencapai 67.420 unit. Sementara, tahun lalu, penjualan Mitsubishi pada tujuh bulan pertama mencapai 86.049 unit.

Bagaimana dengan Honda Prospek Motor (HPM)? Tak seperti rekan-rekannya yang mengalami penurunan hingga dua digit, Honda berhasil meminimalisir tingkat penurunan penjualan mereka. Dalam kurun waktu tujuh bulan, HPM hanya mengalami penurunan sebesar 6%. Perinciannya, total penjualan HPM pada Januari-Juli 2015 sebanyak 90.268 unit. Sebagai perbandingan, pada periode penjualan Januari-Juli tahun lalu, HPM berhasil melego sebanyak 95.660 unit.

Tak muluk pasang target

Melambatnya roda perekonomian masih dirasakan hingga paruh kedua tahun ini. Tak pelak, para prinsipal otomotif pun tak muluk dalam memasang target penjualan. Sejumlah APM hanya berharap mampu mempertahankan pangsa pasar mereka hingga akhir tahun nanti.

Saat ini, Toyota masih menduduki posisi teratas dalam hal market share otomotif di Indonesia. Dari jumlah total penjualan mobil nasional yang mencapai 581.107 pada Januari-Juli 2015, pangsa pasar Toyota mencapai 30,36%.

"Meski memiliki market share terbesar, tetap saja menurun jika dibanding periode yang sama tahun lalu. Tahun ini, pangsa pasar otomotif memang sedang turun," kata Rahmat Samulo, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) kepada KONTAN, Rabu (19/8).

Itu sebabnya, TAM tak mematok angka penjualan mobil tertentu pada akhir tahun nanti. "Kami hanya menargetkan bisa menjaga pangsa pasar di kisaran 32%-33%," imbuhnya.

Sedangkan PT Nissan Motor Indonesia menargetkan peningkatan moderat atas pangsa pasar mereka tahun ini, yaitu sebesar 6% untuk dua brand Nissan dan Datsun. "Target ini pada dasarnya lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya sebesar 5%," jelas Budi Nur Mukmin, General Marketing Strategy NMI.

Untuk mencapai target tersebut, Nissan menaruh harapan besar pada produk andalannya Nissan X-Trail, yang saat ini menguasai segmen high SUV dengan pangsa pasar 30%.

Khusus untuk pangsa pasar Datsun, sampai hari ini sudah mencapai 17%. "Hingga akhir tahun ini target kami bisa menguasai market share hingga 20%," jelas Indriani Hadiwidjaja, Head of Datsun Indonesia.

Adapun Presiden Direktur PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors enggan menyebut target market share penjualan mobil Mitsubishi di akhir 2015. "Tapi penjualan mobil secara umum tahun ini mungkin hanya 1 juta unit," kata Hishashi di Jakarta, Rabu (19/8).

Sedangkan PT Ford Motor Indonesia mengaku optimistis tingkat penjualan tahun ini bisa lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Sayang, Managing Director Ford Motor Bagus Susanto enggan menyebut angka pasti penjualan maupun market share yang menjadi target mereka. "Yang pasti, kami optimistis bisa melampaui tahun lalu," imbuhnya.

Target moderat yang dipatok para APM sejalan dengan target penjualan mobil nasional yang ditentukan Gaikindo. Sekadar informasi, Gaikindo menargetkan penjualan mobil tahun ini menjadi 950 ribu-1 juta unit. Semula, di awal tahun, Gaikindo menargetkan penjualan mobil nasional tahun ini mencapai 1 juta - 1,1 juta unit. Adapun realisasi penjualan mobil nasional pada tahun lalu mencapai 1.208.028 unit.

Bicara mengenai target Honda, produsen otomotif asal Jepang ini menargetkan mampu menjual 170 ribu unit mobil hingga akhir tahun. Sedangkan penjualan Honda pada periode Januari-Juli 2015 sudah mencapai angka 90.268 unit.