Mobil baru bermunculan kendati pasar stagnan

Mobil baru bermunculan kendati pasar stagnan

JAKARTA. Industri otomotif Indone­sia terus berkembang beberapa ta­hun terakhir. Kapasitas produksi otomotif terus meningkat. Di sisi lain, pelemahan ekonomi membuat pasar otomotif tak melaju cepat.

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Rahmat Samulo bilang, sejak tahun 2010, pasar oto­motif naik signifikan. Kini, kapasitas terpasang industri otomotif nasional 1,3 juta unit per tahun, tapi daya se­rap pasar hanya 1,2 juta unit per ta­hun. Alhasil, "Persaingan makin ke­tat karena kapasitas produksi jauh di atas demand," katanya.

Sebenarnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melihat pasar otomotif masih sangat prospektif dalam jang­ka panjang. Maklum, lebih dari sepa­ruh komposisi penduduk Indonesia adalah kelas menengah ke atas dan generasi muda yang cukup potensial untuk menjadi pasar kendaraan.

Namun, untuk jangka pendek, laju pertumbuhan industri otomotif sedi­kit tersendat lantaran perlambatan ekonomi dan merosotnya nilai tukar rupiah. Sebab, sebagian komponen otomotif masih diimpor sehingga membuat industri makin terpukul.

Ketua I Gaikindo Jongkie D. Su­giarto, memprediksikan, tahun 2014 pasar mobil nasional hanya akan sekitar 1,2 juta unit, sama seperti tahun lalu. Pelemahan rupiah mem­buat impor komponen otomotif menjadi lebih mahal. Untuk menu­tup pembengkakan ongkos produk­si, pabrikan otomotif harus menye­suaikan harga jual produknya. Belum lagi, suku bunga kredit bakal terke­rek naik seiring naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia juga membuat konsumen berpikir ulang untuk ber­belanja kendaraan.

MPV masih merajai

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Rahmat bilang, di 2014 tren mobil keluarga masih menjadi unggulan bagi pabri­kan otomotif nasional. "Segmen multi purpose vehicle (MPV) masih jadi tulang punggung pasar mobil Indonesia tahun depan," tuturnya.

Menurut Rahmat, dari total penju­alan mobil nasional sekitar 40% di­dominasi oleh mobil MPV. Tak he­ran, pabrikan otomotif nasional terus berlomba masuk ke pasar MPV.

Setelah Toyota Avanza dan Dai­hatsu Xenia yang telah menjadi an­dalan Grup Astra di pasar low MPV, kini Honda Prospect Motor (HPM) juga mengusung MPV baru yakni Honda Mobilio yang sudah diperke­nalkan sejak September lalu. Bersa­ma produk MPV yang lain yakni Honda Freed, Honda berharap keha­diran Honda Mobilio bakal memu­luskan langkah HPM untuk merebut 20% pangsa pasar MPV di tanah air.

Pasar mobil di segmen lain juga bakal diramaikan oleh kehadiran berbagai produk baru yang diusung ATPM. PT Ford Motor Indonesia misalnya yang mengaku akan melun­curkan produk baru. Managing Di­rector PT Ford Motor Indonesia Ba­gus Susanto bilang pada awal 2014, Ford akan meluncurkan New Ford Fiesta bermesin ecoboost 1.000 cc. "Ford juga akan meluncurkan Ford Eco Sport di kelas mini Sport Utility Vehicle (SUV)," katanya.

Selain melakukan penyegaran pro­duk, tahun 2014 Toyota juga akan mengusung produk baru. Tapi Rah­mat masih merahasiakan jenis mobil baru tersebut. "Tunggu saja tanggal mainnya," katanya.

Pasar mobil yang sedang tak ber­gairah di 2014 juga bakal makin se­sak dengan adanya mobil murah. Selain Toyota Agya dan Daihatsu Ayla, mobil murah dari pemain lain­nya bakal ikut meramaikan pasar ini. Sebut saja, Honda Brio Satya, Nissan Datsun, dan Suzuki Wagon R. "Pasar tahun 2014 cukup berat," kata Hendrayadi Lastiyoso, Marketing Division Head PT Astra Daihatsu Motor.

Daihatsu menargetkan, penjualan Ayla 4.000 unit per bulan di 2014. Sementara, Toyota masih belum menetapkan target penjualan Toyota Agya.

Jonfis Fandy, Marketing and After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor bilang, mobil murah masih bakal kalah pamor dengan mobil MPV. "Konsumen masih lebih tertarik membeli mobil berkapasitas banyak seperti Low MPV," katanya. Sementara, jenis mobil berteknologi tinggi seperti mobil hybrid diramal belum akan menjadi tren di 2014.

 

merah biru hijau