Mobil baru bermunculan kendati pasar stagnan
- Publish: 10 February 2014
- Oleh : Herlina KD,Francisca Bertha Vistika
- Di lihat :14251 kali
JAKARTA. Industri otomotif Indonesia terus berkembang beberapa tahun terakhir. Kapasitas produksi otomotif terus meningkat. Di sisi lain, pelemahan ekonomi membuat pasar otomotif tak melaju cepat.
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Rahmat Samulo bilang, sejak tahun 2010, pasar otomotif naik signifikan. Kini, kapasitas terpasang industri otomotif nasional 1,3 juta unit per tahun, tapi daya serap pasar hanya 1,2 juta unit per tahun. Alhasil, "Persaingan makin ketat karena kapasitas produksi jauh di atas demand," katanya.
Sebenarnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melihat pasar otomotif masih sangat prospektif dalam jangka panjang. Maklum, lebih dari separuh komposisi penduduk Indonesia adalah kelas menengah ke atas dan generasi muda yang cukup potensial untuk menjadi pasar kendaraan.
Namun, untuk jangka pendek, laju pertumbuhan industri otomotif sedikit tersendat lantaran perlambatan ekonomi dan merosotnya nilai tukar rupiah. Sebab, sebagian komponen otomotif masih diimpor sehingga membuat industri makin terpukul.
Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto, memprediksikan, tahun 2014 pasar mobil nasional hanya akan sekitar 1,2 juta unit, sama seperti tahun lalu. Pelemahan rupiah membuat impor komponen otomotif menjadi lebih mahal. Untuk menutup pembengkakan ongkos produksi, pabrikan otomotif harus menyesuaikan harga jual produknya. Belum lagi, suku bunga kredit bakal terkerek naik seiring naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia juga membuat konsumen berpikir ulang untuk berbelanja kendaraan.
MPV masih merajai
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Rahmat bilang, di 2014 tren mobil keluarga masih menjadi unggulan bagi pabrikan otomotif nasional. "Segmen multi purpose vehicle (MPV) masih jadi tulang punggung pasar mobil Indonesia tahun depan," tuturnya.
Menurut Rahmat, dari total penjualan mobil nasional sekitar 40% didominasi oleh mobil MPV. Tak heran, pabrikan otomotif nasional terus berlomba masuk ke pasar MPV.
Setelah Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang telah menjadi andalan Grup Astra di pasar low MPV, kini Honda Prospect Motor (HPM) juga mengusung MPV baru yakni Honda Mobilio yang sudah diperkenalkan sejak September lalu. Bersama produk MPV yang lain yakni Honda Freed, Honda berharap kehadiran Honda Mobilio bakal memuluskan langkah HPM untuk merebut 20% pangsa pasar MPV di tanah air.
Pasar mobil di segmen lain juga bakal diramaikan oleh kehadiran berbagai produk baru yang diusung ATPM. PT Ford Motor Indonesia misalnya yang mengaku akan meluncurkan produk baru. Managing Director PT Ford Motor Indonesia Bagus Susanto bilang pada awal 2014, Ford akan meluncurkan New Ford Fiesta bermesin ecoboost 1.000 cc. "Ford juga akan meluncurkan Ford Eco Sport di kelas mini Sport Utility Vehicle (SUV)," katanya.
Selain melakukan penyegaran produk, tahun 2014 Toyota juga akan mengusung produk baru. Tapi Rahmat masih merahasiakan jenis mobil baru tersebut. "Tunggu saja tanggal mainnya," katanya.
Pasar mobil yang sedang tak bergairah di 2014 juga bakal makin sesak dengan adanya mobil murah. Selain Toyota Agya dan Daihatsu Ayla, mobil murah dari pemain lainnya bakal ikut meramaikan pasar ini. Sebut saja, Honda Brio Satya, Nissan Datsun, dan Suzuki Wagon R. "Pasar tahun 2014 cukup berat," kata Hendrayadi Lastiyoso, Marketing Division Head PT Astra Daihatsu Motor.
Daihatsu menargetkan, penjualan Ayla 4.000 unit per bulan di 2014. Sementara, Toyota masih belum menetapkan target penjualan Toyota Agya.
Jonfis Fandy, Marketing and After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor bilang, mobil murah masih bakal kalah pamor dengan mobil MPV. "Konsumen masih lebih tertarik membeli mobil berkapasitas banyak seperti Low MPV," katanya. Sementara, jenis mobil berteknologi tinggi seperti mobil hybrid diramal belum akan menjadi tren di 2014.