Tiga skenario pertumbuhan perbankan syariah
- Publish: 06 January 2014
- Oleh : Nina Dwiantika,Adhitya Himawan,Issa Almawadi,Herry
- Di lihat :5880 kali
JAKARTA. Meski dibayangi pelambatan ekonomi, industri perbankan syariah pada tahun 2014 masih akan tumbuh positif. Diperkirakan, pangsa pasar perbankan syariah terhadap total pasar perbankan nasional tahun depan naik dari 4,8% menjadi kisaran 5,25%-6,25%.
Perkiraan tersebut berdasarkan tiga skenario pertumbuhan perbankan syariah yang disusun Bank Indonesia (BI), yakni skenario pesimistis, moderat, dan optimis (lihat tabel). Direktur Eksekutif Departemen Perbankan Syariah BI, Edy Setiadi, mengatakan skenario pesimistis dipengaruhi tekanan ekonomi yang diperkirakan masih menghambat kinerja sektor riil.
Proyeksi Kinerja Perbankan Syariah (dalam triliun rupiah)
Skenario | Total Aset | Total DPK | Total Pembiayaan | |||
2013 | 2014 | 2013 | 2014 | 2013 | 2014 | |
Pesimis | 213,75 | 255,21 | 174,43 | 209,66 | 180,30 | 216,72 |
Moderat | 237,50 | 283,57 | 183,61 | 220,69 | 189,79 | 228,13 |
Optimis | 261,25 | 311,92 | 193,67 | 232,82 | 199,28 | 239,54 |
Sumber: Bank Indonesia |
Skenario moderat ditunjang rencana Kementerian Agama merealisasikan pengalihan dana haji ke bank syariah dan pemanfaatan sumber pendanaan lain, seperti private placement.
Sementara, skenario optimistis akan terwujud jika kinerja sektor riil bisa pulih pada tahun depan. Sumber pendanaan bisa lebih meningkat karena bank syariah bisa menghimpun dana pihak ketiga (DPK) dengan membuka layanan di bank yang menjadi induk usaha. "Aturan sudah disetujui rapat dewan gubernur (RDG) BI dan akan terbit akhir tahun ini," kata Edy.
Menurut Edy, meski pengawasan perbankan syariah berpindah ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai awal 2014, BI masih berwenang menyusun kebijakan makro seperti giro wajib minimum (GWM) dan likuiditas. Untuk mengelola risiko likuiditas, BI akan menyempurnakan aturan GWM terkait rasio pembiayaan dibanding simpanan alias financing to deposit ratio (FDR) dengan mengatur batas atas FDR.
Direktur Operasional BNI Syariah, Junaidi Hisom, memperkirakan pembiayaan BNI Syariah tahun depan akan tumbuh moderat di kisaran 30%-35% mencapai Rp 15,6 triliun-Rp 16,2 triliun. Ahmad K. Permana, Kepala Unit Usaha Syariah PermataBank Syariah, mengatakan pertumbuhan Permata Syariah tahun depan diperkirakan berada di kisaran 11%- 24%.
Sementara, Bank Muamalat menargetkan, pertumbuhan pembiayaan dan DPK di kisaran 20%. Hendiarto, Direktur Keuangan Bank Muamalat. mengatakan berupaya menjaga FDR secara konservatif di level 95%.