Kenali Calon Penghuni Bursa di Tahun Baru
- Publish: 30 December 2013
- Oleh : Barratut Taqiyyah
- Di lihat :7707 kali
JAKARTA. Ketidakpastian di pasar saham tidak membuat minat perusahaan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) menciut. Tahun depan, BEI bahkan menargetkan 30 perusahaan akan masuk ke bursa lewat initial public offering (IPO).
Sudah ada beberapa emiten yang telah bersiap menawarkan saham di awal tahun depan. Diantaranya, PT Bank Panin Syariah, PT Bank Ina, PT Capitol Nusantara Indonesia dan PT Asuransi Mitra Maparya (AMM).
Capitol Nusantara, ambil contoh, akan menawarkan sebanyak-banyaknya 203,36 juta setara dengan 25% dari modal disetor dan ditempatkan. Perusahaan pelayaran ini menawarkan saham di harga Rp 190-Rp 230 per saham. Dus, perusahaan ini berpotensi meraup dana Rp 38,64 miliar-
Rp 46,77 miliar.
Menurut Yanuar Chayadi Wijaya, Komisaris Capitol Nusantara, dana hasil IPO akan digunakan membeli satu unit kapal anchor tug handling supply (ATHS). "Kapal ini akan mendukung industri minyak dan gas untuk eksplorasi," ujar dia, Rabu (18/12).
Selain dari hasil IPO, Capitol juga memakai dana kas internal dan pinjaman bank untuk membeli kapal itu. Maklum, harga satu unit AHTS mencapai US$ 40 juta-US$ 50 juta.
PT Asuransi Mitra Maparya juga akan listing di awal tahun depan. Anak usaha PT Kalbe Farma Tbk ini menawarkan 402,78 juta saham setara 29% dari modal ditempatkan dan disetor. Asuransi Mitra juga akan menawarkan waran seri I 402,78 juta atau 32,22%.
Dana hasil IPO, sekitar 65% untuk membuka cabang, 15% untuk peningkatan teknologi, 10% bagi peningkatan kompetensi, serta sisanya untuk promosi dan marketing. Sumber KONTAN menyebutkan, target dana IPO Asuransi Mitra sekitar
Rp 150 miliar.
Jadwal IPO kedua perusahaan ini hampir sama. Masa penawaran awal (bookbuilding) 19 Desember-27 Desember 2013. Sedangkan, penawaran umum 3 Januari-9 Januari 2014. Namun untuk pencatatan saham Capitol akan dilakukan pada 14 Januari 2014, sementara pencatatan saham Asuransi Mitra pada 16 Januari 2014.
Bank Panin Syariah juga akan melantai di bursa awal tahun depan. Bank ini akan menawarkan maksimal 5 miliar saham baru atau setara 50% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Harga penawaran IPO di kisaran Rp 100-Rp 120 per saham. Bank panin syariah menargetkan dana segar Rp 500 miliar-Rp 600 miliar dari IPO ini.
Tak segencar tahun ini
Analis First Asia Capital, David N Sutyanto bilang, pencarian dana di pasar modal pada tahun depan tak akan selancar tahun ini. "Dana asing masih akan terus keluar dari bursa, emiten juga harus bersaing dengan instrumen obligasi dan deposito," jelas dia.
Akibatnya, investor akan lebih selektif memilih saham. Kondisi ini, menurut prediksi David, masih akan berlangsung sampai semester I-2014.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo mengatakan, fundamental perusahaan menjadi penentu laris tidaknya saham perdana. Dari beberapa calon emiten yang akan listing awal 2014, Satrio memilih Bank Panin Syariah. "Bank syariah animo bagus. Apalagi, ini emiten pertama bank syariah," kata dia.
Akhmad Nurcahyadi, analis AM Capital kurang merekomendasikan saham emiten sektor perkapalan dan asuransi. Sebab, prospek bisnis dua sektor tersebut belum memikat investor. Lagi pula, saham sektor itu cuma masuk small cap.