Loading
Menyusuri pabrik gula De Tjolomadoe yang instagramable

Menyusuri pabrik gula De Tjolomadoe yang instagramable

SOLO. Pabrik gula milik negara biasanya identik dengan bangunan kuno, gelap, dan menyeramkan. Maklum saja, pabrik-pabrik gula tersebut dibangun dan beroperasi sejak zaman penjajahan Belanda. 

Namun kita akan menemukan suasana yang berbeda dengan Pabrik Gula Colomadu, Solo, Jawa Tengah. Meski sudah berusia ratusan tahun, pabrik yang dikelola oleh PG Colomadu ini, kini tampil sangat bergaya dan jauh dari kesan menyeramkan.

Halaman depan pabrik dijadikan area kebun bunga berwarna-warni. Dinding-dinding pabrik diwarnai kuning gading sehingga tampak cerah dan bersih. 

Area dalam pabrik penggilingan dijadikan area museum gula. Mesin-mesin penggilingan berukuran raksasa berjajar rapi dan masih terlihat kokoh.

Area Stasiun Ketelen disulap menjadi pusat kuliner, terdapat stand-stan yang menawarkan beragam jenis makanan dan minuman. Stasiun Penguapan menjadi area arcade, Stasiun Karbonatasi menjadi area kesenian dan kerajinan. 

Selain itu, di dalam pabrik gula ini juga terdapat restoran dengan desain interior yang instragramable. Sehingga, pas untuk berswafoto sambil menyantap makanan. 

Pabrik gula tua ini memang direvitalisasi oleh Kementerian BUMN lewat sinergi perusahaan BUMN untuk dijadikan tempat wisata setelah 20 tahun sebelumnya mangkrak. Pada tahun 2018 lalu tempat ini resmi dibuka untuk umum dengan nama De Tjolomadoe

Awalnya, pengunjung dapat keluar dan masuk secara gratis, namun terhitung sejak awal tahun 2019 pengelola mengenakan tiket masuk sebesar Rp 25.000 per orang. 

Jumlah pengunjung meningkat

Meski baru hitungan bulan dibuka menjadi tempat wisata, De Tjolomadoe sudah ramai dikunjungi wisatawan dalam negeri. Banyaknya pelancong yang melakukan swafoto dan di unggah dalam media sosial membuat tempat ini viral di Instagram.  

George B NgantungGeneral Manager and HC PT Sinergi Colomadu mengaku kebanyakan pengunjung berasal dari sekitar kota Solo. Selain dikunjungi wisatawan perorangan tempat ini juga banyak disambangi komunitas dan rombongan pelajar. 

Lokasi pabrik yang dekat dengan gerbang (exit) tol Solo, membuat pengelola optimistis jumlah pengunjung bakal meningkat. "Kami optimis di 10%-20% kenaikan per harinya, atau bisa mencapai 2.500 pengunjung per harinya," katanya pada KONTAN Kamis (21/2). 

Selain itu untuk menggenjot jumlah pengunjung, setiap 3-6 bulan pengelola akan menambah wahana baru. Tujuannya agar pengunjung tidak bosan bila berkunjung lebih dari dua kali serta mampu menarik minat wisatawan baru untuk berkunjung. 

George menambahkan mereka selalu meminta para pengunjung untuk menceritakan pengalamannya di De Tjolomadoe kepada teman-temannya, agar penasaran dan mau berkunjung.