Loading
Menikmati indahnya pemandangan perkebunan teh Jamus

Menikmati indahnya pemandangan perkebunan teh Jamus

NGAWI. Berada di dataran tinggi, Kabupaten Ngawi mempunyai banyak destinasi wisata alam mulai dari air terjun atau curug sampai perkebunan teh. Kebun Teh Jamus menjadi salah satu tempat wisata yang sedang digandrungi oleh pelancong dalam dan luar negeri.

Berdasarkan catatan pemerintah Kabupaten Ngawi sepanjang tahun 2018 lalu, wisata kebun teh tersebut dikunjungi sekitar 25.000 pengunjung. 

Wisata kebun teh ini berada di sebelah utara lereng gunung Lawu, tepatnya di Desa Girikerto, Kecamatan Sine atau sekitar 45 km dari pusat kota Kabupaten Ngawi. 

Berada di ketinggian 1.200 di atas permukaan laut (DPL) udara di kebun teh Jamus sangat sejuk. Dari puncak terlihat pemandangan hijaunya area kebun teh dan area persawahan serta perkebunan milik masyarakat. 

Bagian paling menarik dari tempat wisata ini adalah Borobudur Hill yang berada tidak jauh dari area pemandian kebun teh Jamus. Penamaan tersebut sengaja dipilih oleh pengelola karena bentuk bukit yang mengerucut ke atas dengan tingkatan yang mirip dengan candi Borobudur.

Puas berkeliling perkebunan, pelancong juga dapat mengunjungi pabrik teh yang berada di tengah-tengah kebun untuk melihat langsung proses pembuatan teh serta merasakan langsung teh khas Jamus yang harum. 

Di dalam area kebun teh Jamus juga terdapat beberapa destinasi wisata yang sayang untuk dilewatkan yakni Goa Jepang dan Sumber Lanang.   

Berdasarkan catatan sejarah Kabupaten Ngawi, kebun teh Jamus ini sudah ada sejak tahun 1886 dikelola oleh pengusaha Belanda bernama Van der Rappart.

Di kutip dari laman situsbudaya.id, tahun 1910 pasca meninggalnya Van der Rappart pengelolaan kebun teh ini diteruskan oleh anaknya yang bernama H.M. Ridder van Rappart

Sekitar tahun 1928, Ridder memutuskan untuk membangun pabrik pengolahan teh dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di dalam kawasan kebun teh Jamus.  

Setahun kemudian, Ridder menjual kebun teh tersebut kepada perusahaan asal Belanda di Indonesia bernama NV Geowehrij. Selang setahun, perusahaan melakukan ekspansi dengan memperluas area pabrik teh. Sayang, tidak dijelaskan secara detail pengembangan yang dilakukan oleh perusahaan. 

Masa kejayaan Belanda di tanah air mulai tenggelam digantikan pemerintah Jepang. Saat itu pula, perkebunan ini diambil alih oleh pemerintah Jepang. Sekitar tahun 1973, pemerintah Jepang menyerahkan pengelolaan perkebunan ini kepada PT Candi Loka.    

Cuan untuk warga setempat 

Tenarnya destinasi wisata kebun teh Jamus dimanfaatkan oleh warga desa Girikerto

Para warga pun menjadikan tempat tinggalnya sebagai desa wisata. Selain menjadikan kebun teh Jamus sebagai magnetnya, warga desa juga menawarkan pengalaman wisata lainnya yakni mengenal tradisi budaya rasulan yakni bersih dusun. 

 

Tenarnya destinasi wisata kebun teh Jamus dimanfaatkan oleh warga desa Girikerto. Para warga pun menjadikan tempat tinggalnya sebagai desa wisata.

 

Sebagian warga juga menyediakan home stay untuk para wisatawan yang ingin berlibur merasakan sejuknya udara pedesaan serta mengenal dan ikut melakukan aktivitas warga lokal. 

Asal tahu saja, Desa Girikerto resmi menjadi desa wisata pada tahun 2017 lalu dengan ditandai festival minum teh bersama 1.000 orang. 

Melihat perkembangan yang cukup pesat, pemerintah daerah menggandeng pengelola desa untuk terus meningkatkan pelayanan dan bersikap ramah kepada wisatawan.