Si kuning ngejreng kian mentereng
JAKARTA. Dapat dikatakan, kilau harga emas di sepanjang 2010 benar-benar mentereng. Berdasarkan data Bloomberg, sepanjang tahun ini, harga emas sudah melonjak 26%. Rekor harga tertinggi emas tercipta pada 7 Desember lalu di level US$ 1.431,25 per troy ounce. Melihat prospek yang menggiurkan, tak mengherankan jika permintaan fisik emas di Indonesia semakin melonjak dalam setahun belakangan.
Kartika, salah seorang investor emas bercerita, dirinya mulai aktif menyisihkan sebagian pendapatannya untuk membeli emas dalam setahun terakhir. "Saya tertarik berinvestasi di emas karena return-nya yang lumayan tinggi," ungkap Kartika usai melakukan transaksi pembelian emas di kantor Logam Mulia PT Aneka Tambang, Jakarta Timur ketika ditemui Kamis (23/12). Menurutnya, investasi emas ini ia pelajari dari sang ibu yang kerap membeli perhiasan emas jika memiliki uang lebih.
"Saya merasakan sendiri manfaatnya pada waktu mau kuliah dulu. Ibu menggadaikan emasnya untuk membayar uang kuliah saya. Harganya naik beberapa kali lipat," cerita Kartika menggebu-gebu. Sejak mulai bekerja, wanita yang bekerja di perusahaan asuransi ini mulai mencari tahu mengenai investasi emas lewat internet. Dari sana, dia mulai tertarik berinvestasi dengan mencicil membeli emas sedikit demi sedikit.
Di gerai Logam Mulia, Kartika bisa membeli emas dengan harga terjangkau. Pasalnya, Logam Mulia memang menyediakan beragam ukuran emas batangan mulai dari yang paling kecil 1 gram (gr) hingga terbesar 250 gr. "Jadi saya bisa sesuaikan dengan uang yang saya miliki," imbuhnya.
Sammy punya pengalaman berbeda. Pria paruh baya ini bercerita, awal mula dia tertarik berinvestasi emas lantaran kapok berinvestasi di pasar saham. "Di pasar saham, saya mengalami kerugian yang tidak sedikit. Saya lantas mulai beralih ke investasi emas karena harganya yang cenderung naik tiap tahun," urainya.
Permintaan fisik emas naik
Martana S Marjana, Marketing Manager PT Aneka Tambang (Antam) Logam Mulia Business Unit mengakui peningkatan permintaan emas tersebut. Dia bilang, volume penjualan emas secara ritel di Logam Mulia melonjak tajam tahun ini. Sepanjang 2010, volume penjualan emas murni untuk pasar domestik mencapai 3,3 ton.
Angka ini sudah melampaui target penjualan Logam Mulia untuk 2010 yang dipatok sebanyak 2,6 ton. "Target 2,6 ton sudah terlampaui pada November 2010," jelas Martana. Jika dibandingkan dengan tahun 2009 lalu yang volume penjualannya mencapai 2,5 ton, ada peningkatan sebesar 32%.
Peningkatan permintaan fisik emas juga dialami oleh Perum Pegadaian. Rudy Kurniawan, Manajer Divisi Syariah Perum Pegadaian bilang, tingginya permintaan emas dipicu oleh kenaikan harga si kuning mentereng. Itu sebabnya, di sepanjang Desember ini, Pegadaian mematok target penjualan emas batangan sebesar 60 kilogram (kg). Angka tersebut melonjak 42,85% dibanding penjualan pada bulan November yang hanya sebanyak 42 kg.
Sementara, angka penjualan emas batangan di Pegadaian periode Januari hingga pertengahan Desember 2010 mencapai 456 kg. Padahal sebelumnya, Pegadaian hanya menargetkan mampu menjual 250 kg emas di tahun ini. Jika dihitung, ada lonjakan 225,71% dibanding keseluruhan penjualan tahun 2009 yang hanya mencapai 140 kg emas.
Harga terus naik, bisa mencapai US$ 2.000
Nah, bagaimana dengan tahun depan? Baik Martana maupun Rudy optimistis permintaan emas akan terus meningkat ke depannya. Martana bilang, Logam Mulia optimistis bisa menjual 20% lebih banyak di tahun 2011 ketimbang tahun ini. Demikian juga dengan Rudy, "Ini disebabkan harga emas masih akan terus meningkat tahun depan".
Sejumlah analis emas sepakat mengenai hal itu. "Di 2011 nanti, harga emas kemungkinan akan melonjak 18%," jelas Tom Kendall, analis paling akurat di sepanjang 2010 kepada Bloomberg. Pria yang saat ini merupakan analis dari Credit Suisse Group AG di London menjelaskan, harga emas kemungkinan akan naik hingga mencapai US$ 1.630 per troy ounce tahun depan. Penyebabnya, investor berbondong-bondong mencari perlindungan investasi dari guncangan finansial di Eropa dan AS.
"Saat ini kita masih berada di era instabilitas pasar finansial yang tidak biasa juga penuh tekanan. Hal itu juga akan mendorong harga emas," jelasnya. Selain itu, Kendall juga bilang, kenaikan harga emas juga dipengaruhi kenaikan permintaan dari China.
Nico Omer Jonckheere, Vice President dan Analis Valbury Asia Futures mengamininya. Dia menjelaskan, sebelumnya, rilis data ekonomi China bulan lalu menunjukkan peningkatan inflasi Negeri Panda ke level tertingginya selama 25 bulan. "Ini membuat pasar cemas atas prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut sehingga menghambat laju penguatan emas di pertengahan bulan November lalu," urai Nico.
Namun, harga emas pada akhirnya kembali tersokong oleh minat para investor untuk menguber safe haven setelah menyebarnya krisis utang Irlandia ke negara Eropa lainnya, seperti Portugal dan Spanyol.
Permintaan dari China juga telah mengubah pola musiman dalam pergerakan harga emas untuk investor dimana saja. Bertepatan dengan musim festival dan kawin sesudah panen, permintaan India secara umum mencapai puncaknya pada awal bulan November dengan Diwali atau The Hindu festival of lights. Sementara, warga China membeli makin banyak emas sekitar Tahun Baru China, yang dimulai pada 3 Februari di 2011.
"Oleh karena itu, jangan heran apabila permintaan yang paling besar beberapa tahun terakhir ini sudah tergeser dari Diwali ke Xin Nián atau Chinese New Year," papar Nico. Dia memproyeksikan, harga emas di 2011 bakal naik 20% hingga 30% sehingga bermain di kisaran US$ 1.700 hingga US$ 2.000 per troy ounce.
Sementara itu, Analis Askap Futures Ibrahim menambahkan, harga emas juga akan dipengaruhi oleh tren suku bunga rendah AS. "Apalagi, AS terus mencetak uang yang digelontorkan melalui quantitative easing (QE) 1, 2, 3. Totalnya mencapai US$ 858 miliar," jelas Ibrahim. Dengan banyaknya uang yang beredar, secara otomatis posisi dollar akan melemah dan mengangkat harga emas.
Faktor lainnya yakni kondisi geopolitik di semenanjung Korea juga bisa mendongkrak harga si logam mulia ini. Ibrahim meramal, di semester I 2011, harga emas bisa bertengger di level US$ 1.800 per troy ounce.