Mendulang untung di jalan lingkar
Liburan panjang Natal akhir pekan lalu, Jalan Adnawijaya, Bogor, terasa lenggang. Arus lalu lintas di jalan ini terasa lebih lancar ketimbang jalan lainnya. Pengendara bisa memacu kendaraan hingga 60 kilometer per jam.
Situasi ini berbeda 100% dengan tempat lainnya. Pada saat yang sama, di berbagai titik di kota hujan tersebut, sebut saja di Jalan Soleh Iskandar, Suryakencana dan Padjadjaran, antrean kendaraan mengular. Para sopir terpaksa harus sering-sering menginjak rem.
"Pemerintah Kota Bogor merencanakan sejumlah proyek infrastruktur untuk mengurai kemacetan lalu lintas hingga 2014 mendatang. Peluang berinvestasi terbuka lebar."
Kondisi Jalan Adnawijaya yang dibangun sejak 2007 ini memang belum seramai dengan jalan lainnya. Di kiri-kanan jalan tersebut lebih banyak lahan kosong. Ada pula yang masih berupa kebun singkong dan pisang.
Dalam Rencana Tata Ruang Kota (RTRK) Kota Bogor, koridor Adnawijaya ini akan diubah dari perumahan menjadi kawasan komersial. Nantinya, koridor ini akan menggantikan posisi Jalan Padjadjaran sebagai arteri primer kota Bogor.
Rencana itu sudah mulai dilakukan tahun ini. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah membebaskan lahan untuk meneruskan pembangunan Jalan Adnawijaya hingga menembus Wangun, Tajur. Nantinya jalan sepanjang 10, 3 kilometer akan terkoneksi dengan jalan tol Bogor Ciawi Sukabumi.
Untuk pembangunan ruas Adnawijaya-Wangun ini, Pemkot Bogor membaginya dalam tiga sesi. Sesi pertama Jalan Adnawijaya-Villa Duta. Sesi kedua Villa Duta-Parung Banteng dan sesi ketiga Parung Banteng-Wangun. Sesi yang sudah selesai dikerjakan adalah sesi Adnawijaya-Villa Duta.
Tahun depan, Pemkot Bogor akan melanjutkan pembangunan konstruksi sesi kedua dan sesi ketiga. Pembebasan lahan sesi kedua telah selesai dilakukan sedangkan untuk sesi ketiga akan dilakukan tahun depan.
Bogor Ring Road
Sejatinya, koridor Adnawijaya-Wangun ini bagian dari Bogor Outer Ring Road (BORR). Koridor ini merupakan satu dari empat ruas BORR. Tiga ruas lainnya yakni Sholeh Iskandar sepanjang 3,7 kilometer, Abdullah Bin Nuh (3,7 km) dan Tugu Narkoba-Sentul (3,8 km).
Pembangunan BORR ini merupakan salah satu jawaban Pemkot Bogor untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang kronis. Menurut Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Ahmad Syarief, selama ini rasio pembangunan jalan terlambat ketimbang pertumbuhan kendaraan. Angkanya 1% berbanding 5%. Menurutnya, jika kondisi ini dibiarkan maka pada 2013 mendatang, Bogor akan mengalami kemacetan yang luar biasa.
Karena itu, sejak akhir 2009 lalu, Walikota Bogor Diani Budiarto mencanangkan tahun 2010 sebagai tahun infrastruktur. Pembangunannya infrastruktur jalan akan dilakukan secara bertahap hingga 2014 mendatang.
Ada beberapa rencana pembangunan infrastruktur yang sedang dikaji Pemkot Bogor ini. Selain pembangunan BORR, pemerintah daerah ini juga berencana mengembangkan jalan lingkar dalam atawa Bogor Inner Ring Road (BIRR).
Pembangunan BIRR sepanjang 12,6 km ini akan dilakukan dalam lima tahapan. Untuk tahapan pertama, Pemkot Bogor memprioritaskan ruas Jalan Tajur hingga Jalan Detur. Ruas sepanjang 2,175 kilometer ini nantinya akan terhubungan dengan akses tol Ciawi-Sukabumi.
Pembangunan infrastruktur itu tentu saja bukan hanya jalan. Pemkot Bogor juga telah memperbaiki drainanse. Selain itu, Pemkot Bogor juga tengah mengkaji pemindahan Terminal Baranangsiang yang dianggap sudah tak mampu menampung kendaraan.
Peluang Investasi
Kondisi ruas Adnawijaya-Wangun mungkin akan berubah beberapa tahun kemudian. Gejalanya sudah mulai terlihat dari sekarang. Beberapa perumahan dan ruko sudah terlihat di sepanjang kawasan tersebut. "Saya dengar sudah ada beberapa bank yang membeli lahan di sana," kata Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bogor Radjab Tampubolon kepada KONTAN. Sayang, Radjab masih belum mau banyak bicara.
Hal ini juga dibenarkan agen Win Era Property Bogor, Wiliyanto MS. "Saya dengar-dengar juga demikian," tegasnya. Wiliyanto yakin koridor tersebut akan menjadi primadona. Sebab, dia melihat pusat ekonomi baru mulai tumbuh di kawasan tersebut terutama di Wangun. "Pelurunya kan baru keluar. Masih berkembang lagi," ucap pemilik rumah di kawasan Wangun ini.
Wiliyanto benar. Di sana, sudah mulai tumbuh pusat penjualan mobil bekas, pusat kerajinan sepatu dan tas serta jual beli suku cadang kendaraan bermotor.
Selain itu, di sepanjang ruas itu terdapat berbagai perumahan. Selain Villa Duta, juga terdapat perumahan Indraprasta, Padjadjaran Regency, Baranangsiang Indah dan Griya Bogor Raya. Jalan ini juga bisa menjadi akses bagi Bogor Nirwana Residence, perumahan yang dikembangkan grup Bakrie .
Peluang investasi di Bogor sendiri terbuka lebar. Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bogor Anggraeni Iswara mengatakan peluang investasi itu terbuka mulai dari sektor infrastruktur, perdagangan dan jasa.
Sayangnya, Pemkot Bogor belum bisa menjanjikan insentif bagi para investor. " Untuk insentif masih dalam kajian. Kementerian Dalam Negeri masih mensurvei potensi yang ada di daerah," tandasnya.