Ertiga dan Evalia kompak tantang Avanza

Oleh: Asnil Bambani Amri   |   19 September 2012   dibaca sebanyak 8925 kali

JAKARTA. Si raja low MPV, Toyota Avanza agaknya harus pintar-pintar atur strategi agar pangsa pasarnya tak dicaplok kompetitor yang belakangan mulai bermunculan. Begitu pula kiranya yang harus dilakukan si ratu low MPV, yakni Daihatsu Xenia.

Kehadiran kompetitor membuat kesaktian Avanza dan Xenia benar-benar akan di uji. Ada dua kompetitor yang siap mengikis pasar mobil low MPV yang selama ini dikuasai Avanza dan Xenia. Kompetitor yang siap menjegal itu adalah Suzuki Ertiga, yang sudah meluncur bulan April lalu.

Menyusul setelah itu, Nissan Motor Indonesia (NMI) merilis Nissan Evalia pada bulan Juni, hanya berselang dua bulan setelah Ertiga. Kedua kompetitor ini sama-sama mengincar pasar low MPV, yang selama ini dikuasai Avanza dan Xenia.

"Pasar low MPV ini terbesar di Indonesia, jadi wajar banyak yang menginginkannya," kata Joko Trisanyoto, Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) menanggapi kedatangan para kompetitor tersebut.

Perlu diketahui, tahta mobil berpenumpang kelas terbawah ini sudah lama dikantongi Toyota. Sejak Toyota merilis Kijang tahun 1977 silam, hingga kemudian Toyota makin berani dengan meluncurkan Avanza di 2004.

Keputusan berani itu berbuah keberuntungan, pundi-pundi rupiah mengalir ke Toyota, ketika Avanza laris manis. Tak ayal, produksi Avanza dipertahankan. Namun, Toyota rutin mendesain ulang kendaraan agar tetap menarik perhatian, inilah kejelian Toyota.

Namun, kini Avanza dan Xenia harus berhadapan Suzuki Ertiga di segmen pasar yang sama. Bahkan, Ertiga berani menawarkan harga sedikit lebih murah jika dibandingkan dengan produk sepadan dari Avanza atau Xenia.

Suzuki Ertiga

Salah satu modal Ertiga bersaing di pasar low MPV adalah tawaran konsep yang terlihat lebih modern, seperti format audio yang di desain di dalam kabin. Selain itu, mobil ini dilengkapi immobilizer dan on board computer yang bisa mengurangi risiko pencurian.

Ertiga juga mengadopsi elemen mobil sporty seperti pemakaian head lamp yang lebar sehingga memberikan pencahayaan lebih baik saat mengemudi. Sementara desain kaca depan dan atap lebih rendah sedikit ketimbang Avanza maupun Xenia.

Soal performa, Ertiga mengusung mesin 1.273 cc, dengan tenaga 95 dk. Karena lebih rendah, bantingan suspensi Ertiga lebih lembut dari rivalnya. Termasuk tingkat keheningan di dalam kabin juga lebih rendah, karena ada efek dari pemakaian ban rendah hambatan.

Soal harga, Ertiga dibanderol mulai Rp 143 juta sampai Rp 165 juta. Sejak diluncurkan, bulan April lalu, Ertiga berhasil mendongkrak kinerja bisnis Suzuki, terutama dalam hal penjualan. "Berkat Ertiga, penjualan kami melonjak naik," kata Davy J Tuilan, Direktur Penjualan PT Suzuki Indomobil Sales.

Penjualan Ertiga bulan Juli tercatat 4.190 unit, sekitar 31,5% dari total penjualan Suzuki. Inilah yang membuat Suzuki optimistis mampu mengejar pasar Avanza maupun Xenia. Apalagi, empat bulan sejak diluncurkan, Ertiga sudah terjual 16.235 unit. Penjualan itu lebih tinggi dari penjualan Suzuki APV dan juga Daihatsu Luxio.

Nissan Evalia

Tak mau ketinggalan dengan terobosan Suzuki. Nissan Motor Indonesia melengkapi varian MPV-nya dengan Nissan Evalia di segmen low MPV. Sekilas, Evalia ini mirip dengan Nissan Serena, bahkan ada yang bilang Evalia adalah mini Serena atau adiknya Serena.

Berbeda dari rivalnya Avanza, Xenia maupun Ertiga. Evalia unggul dalam hal ukuran badan. Evalia lebih panjang sekitar 135 mm dari Ertiga dan lebih panjang 260 mm dari Avanza dan Xenia. Selain itu, Evalia lebih jangkung 175 mm dari Ertiga dan lebih jangkung 165 dari Avanza dan Xenia.

Sedangkan lebar Evalia tercatat 1.695 mm, tak jauh berbeda dengan Avanza dan Xenia di ukuran 1.660 mm. Sementara lebar Ertiga hampir sama dengan Evalia. Mobil low MPV terbaru dari Nissan ini mengusung mesin lebih besar dari Ertiga, yakni 1.498 cc dengan tenaga 109 dk.

Namun karena bobot lebih berat, soal adu cepat tentu Evalia harus berjuang keras mengejar rivalnya. Soal harga, Nissan Evalia dibanderol mulai Rp 145 juta sampai dengan 185 juta, tak jauh berbeda dengan rivalnya.

Saat diluncurkan bulan Juni lalu, Evalia sudah terjual sebanyak 951 unit, kemudian di bulan Juli penjualannya mencapai 2.482 unit, hampir mengalahkan saudaranya Grand Livina. "Kami menargetkan pangsa pasar 20%-25%," kata Teddy Irawan, Vice President Director Sales and Marketing PT Nissan Motor Indonesia.

Avanza dan Xenia

Walaupun hadir dengan platform sama sejak dluncurkan pertama kali di 2004, namun Avanza-Xenia sudah memiliki banyak perubahan. Baik tampilan, desain, eksterior maupun interiornya. Tampilan eksterior terbaru Avanza-Xenia tampak lebih segar, apalagi ada desain windscreen dengan aerodinamika yang lebih baik.

Apalagi untuk tipe termewahnya Avanza dan Xenia tersebut tampak tampil lebih agresif dan sporty, ini terlihat dari Avanza Veloz dan Xenia Attivo. Soal dapur mesinnya, tak ada perubahan dari generasi sebelumnya, Avanza terdiri dari dua pilihan mesin, yakni 1.298 cc dan 1.495 cc, masing-masing memiliki tenaga 92 dk dan 104 dk.

Sementara itu Xenia memiliki dua pilihan mesin, yakni 989 cc dengan 3 selinder dengan tenaga 63 dk. Kemudian ada pilihan mesin berkapasitas 1.298 cc dengan tenaga 92 dk. Soal harga, Xenia dipasarkan mulai dari Rp 128,6 juta sampai Rp 181,3 juta. Sedangkan Toyota Avanza dijual mulai dari harga Rp 145,7 juta sampai dengan Rp 167,4 juta.

Walaupun banyak saingan, Joko Trisanyoto selaku Direktur Pemasaran TAM tetap optimistis dengan kinerja penjualan Avanza. "Konsumen kami cerdas, mereka membeli mobil yang sudah teruji, perawatannya jelas dan suku cadangnya murah," terang Joko.

Menurut Joko, Toyota masih bisa unggul karena sudah memiliki jaringan distribusi yang besar, ketersediaan suku cadang, serta tempat perawatan yang banyak. "Membeli mobil itu sangat bergantung dengan suku cadang dan perawatan, dan kami sudah menyediakannya dimana-mana," ujar Joko.